Mengatasi  Keracunan Makanan Sewaktu Liburan

Lagi enak-enaknya menikmati liburan bersama keluarga, secara mendadak si Kecil tiba-tiba keracunan makanan. Hal ini merusak momen yang seharusnya senang-senang menjadi terganggu. Anak tiba-tiba jadi terlihat lemas dan tidak nafsu makan. Jangan langsung panik ketika Anda tiba-tiba menemukan si Kecil mengalami gejala-gejala tersebut. Tetaplah tenang agar Anda bisa mengatasinya dengan tepat. Simak tips berikut ini untuk mengatasi masalah keracunan makanan pada anak terutama saat liburan.

  1. Periksa suhu tubuhnya dengan termometer, terlebih jika ia sering muntah-muntah dan BAB. Lewat suhu tubuh, kita juga dapat langsung mendeteksi sejak dini apakah si Kecil juga demam tinggi (di atas 38°C) atau tidak. Periksa juga tinjanya, mulai dari tekstur, bentuk, dan warnanya apakah ada lendir atau darah di dalamnya.
  2. Coba telusuri penyebab si Kecil keracunan: apa yang dimakannya terakhir, asal atau sumber makanan (beli dimana), komposisi bahan makanannya apakah masih segar atau sudah kadaluarsa, serta bagaimana cara dan bentuk penyajiannya?
  3. Biarkan si kecil berbaring dan beristirahat dulu di kamar atau ruangan teduh. Jangan paksakan anak untuk melakukan kegiatan pada saat kondisi tubuhnya sedang lemah dan sakit. Segera hentikan atau tunda rencana Anda untuk bersenang-senang sejenak. Ganti baju dan popoknya, lalu selimuti tubuhnya agar tetap hangat (jika si Kecil merasa kedinginan) dan kompres tubuhnya dengan air hangat agar suhu tubuhnya kembali normal.
  4. Jangan berikan obat diare dan anti mual tanpa resep dokter, karena dapat membuat gejala keracunan bertahan lebih lama dan sulit disembuhkan.
  5. Ketika diare dan muntah berhenti, berikan makanan rendah lemak dan hambar atau tawar pada anak Anda selama beberapa hari untuk mencegah perut bereaksi. Jangan langsung memberi makanan yang bertekstur padat. Anda bisa memberikan makanan dalam porsi kecil seperti bubur, sup, yogurt, atau jeli yang lebih mudah dicerna untuk menetralisir sistem pencernaan dari racun.
  6. Berikan air minum, air kelapa murni, atau cairan elektrolit sedikit demi sedikit secara teratur agar si Kecil tidak mengalami dehidrasi dan mempermudah tubuh menyerap cairan. Anda juga bisa memberinya air yang dicampur garam dan gula sebagai pengganti oralit.

Biasanya, keracunan makanan akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 hari. Namun, jika dalam jangka waktu lebih dari 36 jam kondisi si Kecil belum membaik, saatnya Anda membawanya ke IGD di RS terdekat untuk ditangani lebih lanjut oleh tim medis.