Q
Firna Dian
Anak saya usia 2 tahun 1 bulan Berat badan 12 kg sudah sesuai tapi tinggi badannya sangat kurang cm 80 cm padahal saya 155 cm suami 168 cm
A
Dear Bunda Firna,
Sebelumnya, apa jenis kelamin Si Kecil ya? Karena akan ada perbedaan untuk mengetahui grafik perkembangan pada anak perempuan dan laki-laki. Perhitungan tinggi potensi genetik (perkiraan TB di saat Si Kecil tumbuh dewasa) adalah sebagai berikut:
- Anak laki-laki: 159,5-176,5 cm.
- Anak perempuan: 146,5-163,5 cm.
Setelah diplot di kurva pertumbuhan berdasarkan usia dan jenis kelamin, tinggi badan Si Kecil berada di bawah persentil 3 yang artinya perawakan pendek. Perawakan pendek dapat disebabkan oleh kondisi patologis atau non patologis. Mengingat malnutrisi dan penyakit kronik masih merupakan penyebab utama perawakan pendek di Indonesia, maka pemeriksaan darah tepi lengkap, urin dan feces rutin, laju endap darah, elektrolit serum, dan pemeriksaan usia tulang, merupakan langkah pertama dan strategis untuk mencari etiologi perawakan pendek.
Bila tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan skrining tersebut, maka dilakukan pemeriksaan khusus yaitu kadar hormon pertumbuhan, IGF-1, analisis kromosom, analisis DNA, dan lain-lain sesuai indikasi. Jika Bunda masih bingung, segera periksakan Si Kecil pada dokter untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang tepat.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda. Terima kasih.
Sebelumnya, apa jenis kelamin Si Kecil ya? Karena akan ada perbedaan untuk mengetahui grafik perkembangan pada anak perempuan dan laki-laki. Perhitungan tinggi potensi genetik (perkiraan TB di saat Si Kecil tumbuh dewasa) adalah sebagai berikut:
- Anak laki-laki: 159,5-176,5 cm.
- Anak perempuan: 146,5-163,5 cm.
Setelah diplot di kurva pertumbuhan berdasarkan usia dan jenis kelamin, tinggi badan Si Kecil berada di bawah persentil 3 yang artinya perawakan pendek. Perawakan pendek dapat disebabkan oleh kondisi patologis atau non patologis. Mengingat malnutrisi dan penyakit kronik masih merupakan penyebab utama perawakan pendek di Indonesia, maka pemeriksaan darah tepi lengkap, urin dan feces rutin, laju endap darah, elektrolit serum, dan pemeriksaan usia tulang, merupakan langkah pertama dan strategis untuk mencari etiologi perawakan pendek.
Bila tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan skrining tersebut, maka dilakukan pemeriksaan khusus yaitu kadar hormon pertumbuhan, IGF-1, analisis kromosom, analisis DNA, dan lain-lain sesuai indikasi. Jika Bunda masih bingung, segera periksakan Si Kecil pada dokter untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang tepat.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda. Terima kasih.