Q

Rahmiy
Apa dampak susu vidorant smart jika tidak cocok sma bayii

A

Halo Bunda Riskha,

Pada saat dilakukan pemberian susu baru, memang terkadang dijumpai beberapa gejala, termasuk di antaranya perubahan pola buang air besar. Sebagian besar merupakan hal yang wajar dan hanya bersifat sementara. Perubahan frekuensi maupun konsistensi buang air juga dapat disebabkan oleh faktor lain, seperti infeksi.
Hal terpenting dalam mengatasi diare pada bayi yaitu mencegah si Kecil dari dehidrasi.

Bunda dapat melakukan langkah ini:
• Beri asupan cairan setiap saat. Bunda dapat menawarkan si Kecil minum susu setiap kali ia mencret dalam frekuensi 1-2 jam sekali. Jangan batasi jumlah susu si Kecil saat ini.
• Menjaga kebersihan peralatan dan perlengkapan si Kecil. Selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum menyentuh bayi.
• Pemberian obat dan oralit untuk usia di bawah 6 bulan harus dilakukan sesuai petunjuk dokter
• Amati warna dan tektur feses si Kecil, serta frekuensi BAB.
• Apabila terjadi perubahan frekuensi buang air besar yang tidak wajar, maka sebaiknya anak diperiksakan langsung ke dokter spesialis anak agar dapat diketahui penyebabnya dan diberikan penanganan yang tepat ya.

Si Kecil juga bisa mengalami konstipasi (sembelit), yaitu merupakan salah satu gejala saluran pencernaan yang disebabkan oleh alergi susu sapi. Untuk memastikan apakah benar penyebabnya adalah protein susu sapi maka dapat dilakukan beberapa test alergi dan lakukan eliminasi (penghindaran) protein susu sapi dan dairy produk minimal 2-4 minggu dan lanjut dengan provokasi, yaitu pemberian protein susu sapi dan turunannya. Oleh karena itu, awasi dan observasi kondisi anak saat pergantian susu ini, ya.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda. Terima kasih.