Q
Yuni Astuti
Hallo Dok, aku ingin tanya anak aku usia 6 tahun berjenis laki-laki.. aku seorang single parent sejak anak aku usia 1 tahun , dan memang anak aku engga pernah ketemu Papa nya lagi sampai saat ini.tapi so far, anak aku ceria aja gak pernah sama sekali bertanya sosok Papa ? atau bahkan ketika melihat teman2 sekolah nya yang dijemput oleh Papa nya atau melihat saudara2 nya yg punya Papa.aku dan anak aku tinggal bersama orang tua, untung nya ke dua orang tua aku sangat sayang kepada anak aku.tapi Dok, adakah efek negatif atau pembentukan karakter jika anak laki2 tumbuh tanpa peran seorang Ayah nya? tapi ia memiliki seorang Kakek yg sangat sayang kepada dia.ke 2.. yaitu anak aku kalau tantrum dia lempar2 barang seperti mainan, berantakin semua nya kayak ngamuk gitu Dok.ke 3 anak aku di usia 6 tahun ini belum bisa membaca, tapi daya ingat nya sangat kuat.. hanya belum bisa baca dan mengajari dia menulis sedikit kesulitan.Apakah ini normal ?
A
Hi, Bunda Yuni!
Anak usia 6 tahun, dengan mengenal huruf saja, itupun sudah cukup. Memang idealnya anak mulai membaca pada saat dia duduk di bangku SD, bukan sebelum masuk SD. Asah asih asuh adalah aspek penting dalam kehidupan anak. Dengan dukungan dari seluruh keluarga, anak akan bisa dapat hal tersebut dengan baik. Tantrum biasanya kejadian sampai usia 5 tahun, pertimbangkan untuk memberi perhatian lebih saat anak mengalami tantrum dan tanyakan ke anaknya penyebab anak menjadi tantrum. Pertimbangkan juga untuk konsul ke psikologi anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat, ya!
Semoga informasinya membantu ya, Bunda. Terima kasih.
Anak usia 6 tahun, dengan mengenal huruf saja, itupun sudah cukup. Memang idealnya anak mulai membaca pada saat dia duduk di bangku SD, bukan sebelum masuk SD. Asah asih asuh adalah aspek penting dalam kehidupan anak. Dengan dukungan dari seluruh keluarga, anak akan bisa dapat hal tersebut dengan baik. Tantrum biasanya kejadian sampai usia 5 tahun, pertimbangkan untuk memberi perhatian lebih saat anak mengalami tantrum dan tanyakan ke anaknya penyebab anak menjadi tantrum. Pertimbangkan juga untuk konsul ke psikologi anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat, ya!
Semoga informasinya membantu ya, Bunda. Terima kasih.