Q

Sokie
Saya memiliki anak laki2 berumur 27 bulan, dan dia keras kepala sekali. kalo sudah ada maunya dia tidak mau mengalah dan tantrum. Untungnya tantrumnya ringan dan jika dialihkan perhatiannya biasanya langsung reda. Trik apa yg bisa saya pelajari untuk menurunkan kadar keras kepalanya?Terima kasih dok

A

Halo, Bunda Sokie. Tantrum merupakan bentuk penyaluran emosi yang dirasakan oleh anak dan umumnya terjadi pada usia 1-3 tahun. Karena anak belum dapat mengungkapkan apa yang dirasakannya dengan baik, maka perilaku seperti tantrum tersebut adalah bentuk penyalurannya. Ada beberapa cara untuk menghindarinya, yang pertama, hindari penyebab stres pada anak, seperti rasa lelah, lapar, atau terlalu banyak beraktivitas. Kedua, cobalah untuk memahami suasana hati anak, agar orangtua dapat mengajak bicara dan mengajarkan anak mengungkapkan yang dirasakannya, misalnya menanyakan saat ia tenang, mengapa tadi marah dan melempar mainan atau apa kira-kira yang bisa dilakukan selain marah. Ketiga, kenali pemicu tantrum, misalnya saat sedang berada di tempat umum, sebelum tidur siang, dan sebagainya. Yang pasti, saat anak sedang tantrum, orangtua tetap tenang, bila perlu menghela nafas dan menenangkan diri dahulu. Apabila orangtua marah maka situasi akan memburuk. Tetaplah berada dekat dengan anak tetapi jangan berusaha menasehati atau memberitahu bahwa apa yang dilakukannya saat anak masih marah. Sebaliknya, ungkapkanlah bahwa orangtua memahami apa yang dirasakannya, misalnya “sedih ya kalau mainannya rusak?” Tantrum tidak muncul bila anak sudah dapat mengungkapkan apa yang dirasakannya. Maka, agar keras kepalanya berkurang, yang perlu dilakukan orangtua adalah mengajarkannya kemampuan tersebut. Semoga bermanfaat ya, informasinya. Terima kasih.