Ayah, Pahami Mood Swing Ibu Selama Kehamilan

Ayah mohon tak perlu baper jika ibu hamil sering mengalami mood swing. Suatu waktu tampak happy, lalu tiba-tiba bad mood seharian.  Kehamilan adalah peristiwa yang penuh dengan perubahan fisik dan emosi. Jadi, mood swing selama kehamilan wajar adanya.

Untuk coba memahami, tolong bayangkan bagaimana perasaan Ayah saat mendengar Ibu hamil? Bahagia? Tentu! Namun terkadang ada sedikit kekhawatiran yang memunculkan berbagai pertanyaan seperti: “apakah aku dapat menjadi orang tua yang baik?” “bagaimana kondisi finansialku?” “berapa biaya melahirkan nanti?”, dsb.

Nah, Ibu juga memikirkan hal yang tak jauh berbeda, namun lebih parah karena dipengaruhi perubahan hormon.  Perubahan signifikan kadar hormon estrogen dan progesteron dalam kehamilan dapat memengaruhi tingkat neurotransmitter (bahan kimia di otak yang mengatur suasana hati). Ini yang membuat ibu hamil jadi mengalami mood swing.

Perubahan suasana hati sebagian besar dialami selama trimester pertama (antara usia 6—10 minggu kehamilan) dan muncul kembali di trimester ketiga saat tubuh Ibu bersiap untuk kelahiran.

Apa yang Ayah bisa lakukan? Ini dia:

  • Penting bagi Ibu untuk memahami bahwa ia tidak sendirian. Ibu perlu mengetahui bahwa perubahan suasana hati hanyalah aspek lain dari pengalaman kehamilan. Mengetahui bahwa apa yang Ibu alami itu normal dapat membantu ia mengatasinya. Jadi Ayah bisa mengajak Ibu untuk membaca artikel ini : )
  • Biarkan Ibu banyak tidur, termasuk beristirahat di siang hari untuk bersantai.
  • Ajak Ibu melakukan aktivitas fisik secara teratur, misalnya berjalan-jalan di taman pada sore hari.
  • Pastikan Ibu makan dengan baik.
  • Ayah perlu mengajak Ibu bersantai dengan menonton film, menemani Ibu berjalan-jalan, dsb. Jika Ayah bekerja, sisihkan akhir pekan hanya untuk Ibu.
  • Pijatan juga terbukti efektif menghilangkan kepenatan, jadi kenapa Ayah tidak melakukannya pada Ibu?

Konsultasikan perubahan suasana hati Ibu pada dokter kandungan, jika:

• Ibu mengalami kecemasan berulang dan peningkatan iritabilitas.

• Ibu mengalami gangguan tidur.

• Kebiasaan makan Ibu berubah.

• Ketidakmampuan Ibu untuk berkonsentrasi.

• Ibu kehilangan ingatan jangka pendek.

Referensi:

http://americanpregnancy.org