Lengkapi Nutrisi Anak Saat Sahur

Ketika bulan puasa datang, kebanyakan orang Indonesia lebih senang memerhatikan menu apa yang akan mereka makan saat berbuka ketimbang saat sahur. Termasuk saat si kecil sudah mulai ikut berpuasa. Karena alasan sebagai 'hadiah'  sudah mampu berpuasa, terkadang para orang tua akan menyediakan beragam menu yang anak suka secara 'berlebihan'.

Padahal ketimbang saat berbuka, menu sahur dinilai lebih berperan terhadap memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Karena lewat sahur, anak akan memasok energi yang dibutuhkan tubuh untuk menjalani ibadah puasa seharian penuh. Apabila nutrisinya kurang maka si kecil akan mudah lemas dan kurang berkonsentrasi saat beraktivitas.

Karena itu, lengkapi nutrisi anak saat sahur dengan benar. Pertama, karbohidrat.  Karbohidrat berfungsi sebagai persediaan sumber energi untuk anak-anak bisa beraktivitas. Dengan mengonsumsi karbohidrat, tubuh anak tak akan kekurangan tenaga untuk menjalani puasa. Dapatkan karbohidrat dari nasi, bubur atau roti.

Kedua, protein. Selain baik bagi tumbuh kembang si kecil, mengonsumsi protein saat sahur akan menjaga lambung anak kenyang lebih lama. Nikmati protein melalui tahu, tempe, ikan, daging, dan ayam.

Ketiga, Serat. Makanan yang tinggi serat (buah-buahan dan sayuran) pun akan membuat anak kenyang lebih lama. Bonus lainnya, serat akan memperpanjang penyerapan gula yang bantu peningkatan daya konsentrasi anak saat perut kosong hampir seharian.

Jangan lupa akan kebutuhan lemak, vitamin dan mineral pada anak. Intinya, agar puasa si kecil lancar pastikan menu sahur mereka berisi nutrisi yang seimbang dan asupan cairan mereka tercukupi. Karena perubahan pola makan, jangan lupa untuk memberikan multivitamin yang buat tubuh anak lebih kuat dan tidak mudah sakit. 


FOTO : NAKITA