Mengenal Kejang Demam Pada Anak

Kejang demam adalah kejang yang bisa terjadi saat demam  (umumnya demam di atas 38°C).  Di usia balita, kejang demam gampang terjadi karena daya tahan tubuh anak masih belum terlalu kuat untuk menahan infeksi. Ditambah lagi, ambang kejangnya juga cukup rendah.

Kejang demam dibedakan dalam dua macam. Ada yang berlangsung singkat yang disebut kejang demam sederhana, ada pula yang berlangsung lebih dari 15 menit yang disebut kejang demam kompleks.  Pada kejang demam kompleks, seluruh tubuh anak  akan tersentak-sentak, gemetaran, dan  bola matanya bergerak-gerak tidak beraturan.  Anak juga bisa menjadi tidak sadarkan diri,  terkadang   juga  muntah atau buang air kecil selama kejang-kejang.

Mengenai penyebab kejang demam, dalam  https://kidshealth.org/ dijelaskan, penyebabnya belum diketahui pasti. Namun  beberapa bukti menunjukkan bahwa kejang terkait dengan virus tertentu dan cara otak beberapa anak yang  bereaksi terhadap demam tinggi.  Anak-anak dengan riwayat keluarga yang pernah mengalami kejang demam juga lebih mungkin mengalami kejang demam.

Apa yang harus dilakukan

  • Jika anak mengalami kejang demam, berusahalah untuk tetap tenang.
  • Pastikan anak berada di tempat aman, seperti lantai.  Jauhkan benda-benda yang ada di sekitarnya agar tidak  jatuh menimpa anak.
  • Posisikan tubuh anak miring  ke kiri/kanan untuk mencegahnya tersedak  air liur yang  banyak keluar.

Yang Perlu Dihindari Saat Anak Kejang Demam

  • Jangan mencoba menahan anak yang sedang kejang.
  • Jangan menaruh apapun di mulut anak.
  • Jangan mencoba memberi obat penurun demam  pada saat kejang  terjadi.
  • Jangan mencoba memberi anak  minum dengan tujuan menurunkan suhu tubuhnya.

Kapan Harus Ke IGD

Bawa anak ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) terdekat saat:

  • Kejang berlangsung lebih dari 5 menit.
  • Kejang hanya melibatkan bagian tubuh tertentu, bukan seluruh tubuh
  • Anak mengalami kesulitan bernapas atau tubuhnya tampak  membiru.
  • Anak  terlihat lamban dan tidak merespons secara normal.
  • Anak  tidak kembali ke perilaku normal selama satu jam atau lebih setelah kejang.
  • Anak  terlihat mengalami dehidrasi.
  • Anak kembali kejang  dalam 24 jam.