Kemampuan Mengunyah Sesuai Tahapan Usia Berpengaruh Pada Asupan Nutrisinya

Tahukah Bunda, pemenuhan nutrisi buah hati juga terkait dengan kemampuan mengunyah atau kemampuan oral motor bayi?

Yang dimaksud kemampuan oral motor adalah  sistem gerak otot yang mencakup area rongga mulut, termasuk rahang, gigi, lidah, langit-langit, bibir, dan pipi. Kemampuan ini sudah ada sejak bayi lahir.  Coba saja, sentuhkan jari tangan pada pipi dan daerah sekitar mulut bayi, maka tidak berapa lama mulutnya akan bergerak mencari puting susu atau dot, untuk kemudian melakukan gerakan mengisap. Refleks ini akan menghilang ketika bayi mencapai usia 3—4  bulan, namun akan lebih lama pada bayi dengan pemberian ASI.            

Di rentang usia 6—9 bulan,  bayi sudah bisa mengatupkan mulutnya saat sendok makan dimasukkan ke dalam mulut. Lalu mendorong masuk makanan yang ada di sendok ke dalam mulut dengan bibir atas atau bawah. Selain itu, bayi bisa menggerakkan lidahnya ke atas dan ke bawah. Gerakan ini akan membantu mendorong masuknya makanan bayi ke kerongkongan. Pun di sini bayi dapat memindahkan makanan dari depan lidah ke bagian  belakang lidah untuk ditelan. Karena kemampuannya sudah sejauh ini, oleh karena itu makanan padat perlu diperkenalkan di usia 6 bulan. Selain karena ASI sudah tidak mencukupi kebutuhan gizinya. 

Memasuki usia 9—12, oral motor anak sudah berkembang lebih baik. Di sini bayi mulai disiapkan untuk bisa makan sendiri.

Di usia 9 bulan ini juga pada umumnya bayi mulai tumbuh gigi dan sudah mampu menggigit makanan lunak. Kemampuannya memegang makanan juga semakin baik. Inilah saat yang tepat untuk memperkenalkan si kecil dengan finger food yang membuatnya bisa belajar memegang makanannya sendiri.

Masuk usia 12 bulan,  kemampuan oral motor bayi berkembang pesat. Ia makin mahir mengunyah dengan pola memutar, yaitu gerakan diagonal pada rahang saat makanan dipindahkan ke sisi atau tengah mulut. Bayi pun mulai belajar makan sendiri menggunakan sendok, meski tetap masih membutuhkan bantuan orang lain.

Dalam pemberian makanan, pastikan agar makanan diberikan dalam jumlah sedikit-sedikit dengan ukuran tidak terlalu besar.

Perhatikan pula  variasi rasa agar si kecil mengingat berbagai rasa makanan yang sudah dikenalnya semasa dalam kandungan dan masa menyusui.

ARTIKEL TERKAIT