Pahami Aturan Snack Time Untuk Anak

Salah satu kunci dalam membentuk pola makan yang sehat pada anak adalah membangun jadwal makan yang teratur, yakni 3 x makan utama dan 2 x snack time (makanan selingan). Jangan lupa, pola makan yang sehat, tak hanya akan menunjang kesehatan fisik sang buah hati, namun juga kecerdasannya.

Snack time bermanfaat untuk menjaga energi anak agar tetap selalu dalam kondisi optimal. Berikut beberapa aturan snack time agar anak memiliki pola makan yang sehat:

  • Disiplin dalam menerapkan jam makan. Memiliki jadwal makan yang tidak teratur hanya akan membuat asupan kalori menjadi tidak terkontrol sehingga meningkatkan risiko kegemukan/obesitas pada anak.
  • Snack tidak berlebihan. Banyak snack/camilan yang berkadar garam tinggi, padahal makanan asin menyimpan berbagai dampak buruk, tak hanya bagi kesehatan anak saat ini, namun juga saat ia dewasa kelak. Kebiasaan mengonsumsi snack secara berlebihan juga dapat menurunkan nafsu makan anak pada saat jam makan utama.
  • Berikan snack 2 jam sebelum jam makan utama, sekali lagi, makanan selingan berguna untuk menjaga energi anak agar tetap selalu dalam kondisi optimal.
  • Berikan camilan dalam porsi kecil. Dengan begitu, anak jadi tak terbebani harus menghabiskan satu porsi besar. Ingat anak bukanlah orang dewasa, sehingga porsinya pun jangan disamakan dengan kita.
  • Pilihlah snack yang memiliki kandungan gizi bermanfaat bagi pertumbuhan anak. Seperti, camilan yang mengandung susu atau memiliki serat yang tinggi. Buah-buahan juga amat disarankan. vidoran Gummy Multivitamin yang kaya vitamin serta memiliki rasa buah yang enak, seperti peach, jeruk, apel, melon, stroberi dan anggur, bisa menjadi pilihan.
  • Tampilan menarik, berikan snack yang secara tampilan menarik. Seperti vidoran Gummy Multivitamin berbentuk karakter shaun the sheep yang disuka anak-anak.
  • Jadilah role model yang baik. Orangtua yang memiliki kebiasaan mengonsumsi snack yang tidak sehat (berlemak tinggi atau berkadar gula tinggi/manis) sangat mungkin menurunkan preferensinya ini pada anak-anaknya. Untuk itulah, penerapan makanan selingan yang sehat harus dimulai dari orangtua, dengan menjadi role model yang baik.