Susu Fermentasi, Enak & Sehat

Bunda tak perlu khawatir jika anak (di atas 1 tahun) menyukai susu fermentasi. Biasanya produk susu fermentasi rasanya enak karena ditambahkan sirup atau gula,  lebih awet ketimbang susu segar, serta lebih mudah diserap dan dicerna oleh tubuh.  Batasan untuk mengonsumsi susu fermentasi bagi anak cukup 2–3 kali sehari @50–100ml.

Susu fermentasi  mengandung probiotik yang merupakan suplemen mikroba hidup yang baik. Bakteri asam laktat yang terlibat dalam proses fermentasi susu bermanfaat menjaga keseimbangan mikroflora dalam saluran pencernaan.

Berikut ini adalah beberapa jenis susu fermentasi yang tersedia di pasaran:

Yogurt
Mempunyai tekstur lebih kental dengan rasa manis asam segar. Bisa digunakan sebagai campuran jus buah, dressing salad sayur, buah, dan puding. Yogurt merupakan produk susu yang dihasilkan oleh fermentasi bakteri Bifidobacterium sp. dan Lactobacillus sp., di samping Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Bakteri-bakteri ini menguraikan gula susu (laktosa) menjadi asam laktat, sehingga susu menjadi basi dan berasa asam. Yogurt kaya protein, kalsium, riboflavin, vitamin B6 dan vitamin B12 .

Kefir
Terbuat dari susu yang difermentasi dengan biji kefir yang mengandung bakteri Streptococci dan Lactobacilli / Streptococcus sp dan Lactobacilli. Bentuknya agak kental meskipun tidak sekental yogurt dan rasanya sedikit asam.  Kefir sedikit berbuih dan memiliki rasa yang unik, berupa campuran dari rasa asam, soda, dan sedikit rasa alkohol. Kefir mampu menekan pertumbuhan bakteri jahat dalam sistem pencernaan sehingga sangat baik untuk mengatasi masalah pencernaan. 

Minuman Probiotik
Bentuknya relatif lebih encer ketimbang susu segar. Susu fermentasi ini terbuat dari skim susu dengan kandungan bakteri baik, di antaranya Lactobacillus Casei, Acidophilus DigestivaCasei Immunita, serta Bifido Defensia yang mempunyai khasiat untuk membantu  proses pencernaan. Tersedia dalam berbagai rasa buah yang segar dama kemasan siap minum.

ARTIKEL TERKAIT