Anak Berbohong Tentang Berpuasa Perlukah Dihukum

Berpuasa sejatinya diwajibkan bagi setiap muslim dan muslimah yang sudah akil balig dan sehat. Tidak ada batasan kapan usia anak wajib berpuasa. Jika anak sudah memenuhi persyaratan syariah untuk menjalani ibadah puasa, maka orangtua pun harus mengingatkan serta membimbingnya. Namun, kemampuan setiap orang berbeda-beda. Sebagian anak mungkin masih kesulitan untuk berpuasa, terlebih bila harus menahan lapar dan haus sepanjang hari. Orangtua pun merasa harus selalu mengawasi anak agar puasanya tidak batal. Atau, khawatir anak mengaku masih berpuasa padahal tidak.

Bila anak berbohong tentang berpuasa, ada beberapa hukuman positif yang bisa diberikan kepada mereka dari sisi psikologis. Harapannya, selain memberi nilai edukasi, kedewasaan dan kesadaran anak juga muncul dengan sendirinya. "Hal pertama yang mesti dilakukan ialah berkomunikasi langsung untuk tahu alasan anak tidak berpuasa. Penting bagi orangtua untuk mendengarkan dan mengetahui penyebab sesungguhnya. Jangan terburu-buru memarahi dan menghukum," ujar Ayoe Sutomo, psikolog yang aktif menjadi konsultan masalah parenting.

Nah, setelah mengetahui alasannya, maka penanganannya perlu diselesaikan secara perlahan sesuai dengan kondisi anak. Bantu anak mengatasi masalah yang menjadi penyebab mengapa ia berbohong, misalnya membatalkan puasa akibat pengaruh teman sekolahnya.
"Kasih pengertian dengan cara yang lembut namun tegas mengenai tanggung jawab kita kepada Tuhan. Jelaskan bahwa Tuhan bisa tetap melihat semua yang dilakukan anak tanpa orangtua tahu. Jangan lupa untuk memaparkan soal dosa dan pahala bagi insan beragama. Soal hukuman, cukup terapkan yang ringan semisal menambah jam belajar atau mengurangi waktu bermain games," tambah Ayoe. Ayoe pun sangat menyarankan pada orangtua, bila anak berbohong tentang berpuasa, coba cari tahu apa yang ia lakukan saat mengisi waktu. Ajak anak mengisi puasa lewat aktivitas yang menyenangkan namun tidak menguras tenaga, sehingga anak tidak kelelahan dan memilih membatalkan puasa. "Semua orangtua juga harus memperhatikan gizi anak saat sahur dan berbuka, sehingga kecukupan nutrisi dan gizi anak terpenuhi dan tidak terlalu lemas atau mudah lapar selama menjalani puasa," tutup Ayoe.

FOTO: ANAK BOHONG.JPG – HUFFINGTON POST.CO.UK