Bagaimana Cara Mengatasi Alergi Makanan pada Anak?

Saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan alergi makanan. Karena itu, cara mengatasinya adalah dengan menjauhi si Kecil dari pemicu alerginya. Namun Bunda perlu memastikan bahwa makanan tersebut benar yang menjadi pemicu alergi (alergen) pada anak. Dilansir dari laman IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) untuk memastikan alergen pada anak, Bunda bisa melakukan metode eliminasi dan provokasi. Gambaran metode tersebut seperti di bawah ini:

 

Metode eliminasi 

Bunda perlu membantu si Kecil untuk melakukan pantang makan dengan mengeliminasi makanan yang diduga sebagai alergen selama tiga minggu.

Metode provokasi

Bila pada saat pantang makan, gejala alergi menghilang secara konsisten, si Kecil perlu kembali diberi alergen tersebut setiap hari selama seminggu. Kalau gejalanya timbul lagi, maka boleh dikatakan anak memang alergi pada makanan itu.

Metode eliminasi dan provokasi ini dapat diterapkan pada semua jenis makanan yang diduga menyebabkan alergi, termasuk bila Bunda mencurigai si Kecil mengalami alergi susu sapi.   

Jika setelah menerapkan metode eliminasi dan provokasi si Kecil memang menderita alergi susu sapi, maka Bunda perlu menghindarinya dari susu sapi dan produk-produk turunannya, seperti keju, mentega, es krim ,dan lainnya. Si Kecil juga memerlukan susu pengganti, seperti vidoran Xmart Soya 1+. vidoran Xmart Soya 1+ mengandung Isolat Protein Soya yang terbuat dari biji kedelai pilihan terbaik Amerika, dan bebas laktosa, sehingga lebih nyaman bagi pencernaan si Kecil yang tidak dapat mengonsumsi susu sapi dan tidak dapat mencerna laktosa.  

vidoran Xmart Soya 1+ mengandung nutrisi yang setara dengan susu sapi, dilengkapi formula imunUp yang diperkaya Cod Liver Oil, vitamin C, D3, E, dan Zinc yang memegang peranan penting bagi sistem kekebalan tubuh, serta tumbuh kembang anak. Cod Liver Oil (Minyak Hati Ikan Kod) dalam vidoran Xmart Soya 1+ mengandung Omega 3 (DHA & EPA), Vitamin A dan Vitamin D yang tinggi yang berguna untuk mengoptimalkan kecerdasan, meningkatkan daya tahan dan pertumbuhan.

Dijelaskan dalam website Hopkins Medicine, alergi makanan pada anak bisa bersifat sementara. Anak mungkin dapat makan makanan pemicu alerginya setelah usia 3 atau 4 tahun. Namun tentu Bunda perlu mendiskusikannya pada dokter terlebih dulu bila ingin memperkenalkan kembali pada si Kecil makanan penyebab alerginya.  

Sumber:

https://www.idai.or.id 

https:// www.hopkinsmedicine.org

ARTIKEL TERKAIT