Cara Mudah Mengajak Si Kecil Vaksinasi Ulang

Masih ingat enggak Bun, dulu sewaktu kecil kita sering  ditakut-takuti. “Ayo makan, kalau enggak nanti disuntik, lo”. Bagi kebanyakan anak-anak, disuntik memang bukan pengalaman yang menyenangkan. Ini berlaku sampai sekarang. Meski begitu, bukan berarti kita lantas memilih untuk tidak memvaksinasi si Kecil, bukan? Seperti kita ketahui vaksinasi memberi banyak manfaat kesehatan bagi anak.

Lalu bagaimana cara mudah mengajak anak untuk vaksinasi ulang? Kalau masih bayi kan gampang, ya? Tinggal digendong, disuntik, nangis sebentar, terus selesai. Masalahnya pada anak-anak balita, mereka sudah makin paham kalau disuntik itu sakit. Lihat dokter bawa jarum suntik saja, dia bisa kabur. Nah, semoga kiat-kiat di bawah ini bisa membantu yaa!

Orangtua harus tenang dulu

Rasanya memang males bila mengingat  “perjuangan”  saat  nanti anak disuntik. Dia akan menangis keras sambil teriak-teriak minta tolong, hadeeuh... bikin kita juga pengen nangis. Tapi cobalah untuk menyingkirkan semua perasaan itu. Bunda  harus menyadari  bahwa vaksinasi bukan bertujuan untuk menyakiti anak, jadi jangan pernah menghindarinya. Tetap patuhi jadwal vaksinasi si kecil.

Jelaskan manfaatnya

Vaksinasi akan melindungi kesehatan anak, tetapi anak-anak tidak mengerti itu. Nah, Bunda memiliki peran aktif dalam menjelaskan manfaat vaksinasi ini. Ungkapkan bahwa Bunda mengerti kalau disuntik memang agak sakit. Namun itu perlu dilakukan supaya anak sehat dan bisa selalu bermain dengan teman-temannya.

Jujur

Kalau Bunda berencana untuk bilang bahwa disuntik itu tidak sakit, sepertinya  bukanlah ide yang baik. Karena disuntik memang menyakitkan, meskipun rasa sakitnya bervariasi pada setiap anak. Daripada berbohong lebih baik berkata,"Disuntik mungkin sakit, tapi Bunda akan nemenin Kakak. Sakitnya cuma sedikit, kok!”

Gambarkan rasa sakitnya

Agar anak tahu seperti apa rasa “sakit sedikit” itu, gambarkan dengan contoh. "Disuntik itu kayak kalau kakak dicubit tangannya, gini nih! Bunda juga bisa memanfaatkan mainan dokter-dokteran dan biarkan anak bermain peran sebagai dokter dan menyuntik bonekanya. Permainan ini sedikit banyak akan membuat anak lebih siap.

Tersenyum

Saat anak sudah siap disuntik, ingat selalu bahwa sikap Bunda akan memengaruhi si kecil. Jika Bunda meringis atau tegang, anak juga menjadi cemas. Jadi berusahalah untuk tenang dan tersenyum saat mendampingi anak.

Beri pujian

Pujian seperti “Kakak anak pemberani karena tadi disuntik tidak menangis!” akan membuat anak bangga. Rasa bangga ini akan membuatnya lebih berani untuk menghadapi vaksinasi berikutnya.