Bulan Ramadan tahun ini datang bersamaan dengan momen liburan sekolah. Sebagai orangtua tentu Anda harus lebih selektif memilih aktivitas liburan yang tidak mengganggu kelancaran ibadah puasa serta tak menguras fisik anak. Jangan sampai ingin anak bersenang-senang, Anda malah membuat puasa anak batal.
Tetapi, aktivitas seperti tidur, menonton televisi, atau bermain games juga hanya akan membuat anak mudah bosan dan akhirnya malah memikirkan kapan waktu berbuka puasa akan datang. Agar tak membosankan, liburan puasa anak jelas harus diisi oleh kegiatan yang bersifat aktif, serta merangsang sensor motorik dan otak anak. Dengan demikian, otak anak terus terasah meskipun tengah menikmati masa libur sekolahnya.
Pesantren Kilat
Program yang selalu hadir mengisi liburan puasa anak sekolah salah satunya adalah pesantren kilat. Biasanya pesantren kilat berlangsung selama 3 sampai 5 hari dengan sejumlah kegiatan untuk mendalami pengetahuan agama serta mengajarkan anak untuk mandiri dan bersosialiasi di luar lingkungan sekolah.
Mendekorasi kamar
Biasanya anak suka bila dilibatkan dalam kegiatan yang membuatnya fokus namun tetap terkesan seru, misalnya mendekorasi ruangan kamar tidur atau bermainnya. Ajak anak menentukan terlebih dahulu bagian yang ingin ditata ulang, baru diskusikan konsep interior yang diinginkan. Misalnya, apa warna ruangan atau detail pajangan dan hiasan dalam ruangan. Lamanya mendekorasi ruangan kamar tergantung skala perombakan yang Anda inginkan. Jika hanya mengganti wallpaper, mungkin cukup waktu seharian. Tetapi bila perombakan total atau di sejumlah furnitur, maka Anda akan disibukkan dengan kegiatan menaruh serta menata ulang barang-barang pribadi Anda.
30dayschallenge
Terapkan permainan #30dayschallenge pada anak. Cara mainnya, Anda memberikan tantangan dan reward berupa hadiah-hadiah kecil bila anak selesai merampungkan tantangan kreatif yang diberikan. Sebagai contoh, tantangan membersihkan rak buku dan menyusunnya dengan rapi sesuai abjad, lalu menghafal kisah-kisah nabi, mewarnai atau menggambar kaligrafi, merapikan kotak dan isi mainannya, dan lain sebagainya.
Memasak bersama
Menyiapkan menu berbuka puasa bersama si kecil bisa menjadi opsi lain mengisi waktu liburan puasa anak sekolah. Pilihlah jenis makanan sederhana yang bisa dipraktikkan, seperti bolu kukus, es buah, kolak pisang, sayur sop, cookies cokelat, dan lain sebagainya. Jangan lupa memberi tugas sesuai usia dan kemampuan anak seperti mengaduk adonan, memasukkan bahan makanan, menambahkan gula, atau mengukur timbangan bahan makanan.
Ajak anak berkegiatan sosial
Liburan puasa anak pun bisa diisi dengan berkegiatan sosial. Tidak perlu yang terlalu ribet, cukup libatkan anak dalam beberapa hal yang menyangkut kegiatan sosial, misalnya mengumpulkan barang pribadi yang ingin disumbangkan ke panti asuhan. Atau, membantu membungkus hadiah atau makanan yang akan diberikan untuk berbuka puasa bersama di panti asuhan. Ajarkan anak bahwa melakukan pelayanan tidak harus dalam skala besar, tetapi juga skala kecil yang terjadi di lingkungan sekitar. Lama-kelamaan, anak akan terbiasa untuk melakukan pelayanan bagi lingkungan sosialnya.
FOTO: ANAK MEMASAK.JPG – GENIUSPREGNANCY.COM