Laporan peneliti Universitas Cambridge mengungkap bahwa perilaku keuangan anak-anak terbentuk pada usia 7 tahun. Semakin dini orang tua mengajari anak tentang pengelolaan uang yang bijak akan semakin baik. Konsep keuangan, seperti menabung dan belanja, sudah dipahami oleh anak sejak usia 3 tahun.
Salah satu pelajaran keuangan yang penting bagi seorang anak adalah perlunya menabung untuk barang yang diinginkan. Konsep ini sebenarnya tak hanya sulit bagi anak namun juga segala usia, karena itulah perlu ditanamkan sejak dini. Kemampuan menunda keinginan dipercaya oleh ahli dapat memprediksi seberapa suksesnya seseorang kelak saat dewasa.
Anak-anak pada usia ini perlu belajar bahwa jika mereka benar-benar menginginkan sesuatu, mereka harus menunggu dengan menabung. Berikut beberapa caranya:
- Tetapkan barang tujuan
Misalnya mainan. Pastikan harganya tidak begitu mahal dan dapat dibeli dalam hitungan bulan. Harga yang terlalu mahal hanya bikin frustrasi dan membuat anak tidak menangkap inti pelajaran ini.
- Beri anak uang saku
Dengan memberi uang saku, anak dapat menabung secara berkala.
- Siapkan 3 celengan
Beri label seperti: "Tabungan," "Jajan" dan "Sumbangan." Setiap kali anak mendapat uang saku atau uang lebih di hari istimewa, pada saat ulang tahun, lebaran, natalan, dsb, minta ia untuk membagi uang secara merata di antara celengan tersebut.
- Gunakan celengan sesuai fungsinya.
Celengan “Jajan” untuk pembelian, seperti permen, stiker, dsb. Sementara “Sumbangan”, hasil pengumpulan uangnya untuk disumbangkan kepada orang-orang yang membutuhkan. Nah, celengan “Tabungan” untuk barang dambaannya yang mahal itu.
- Bantu anak menghitung tabungannya
Setiap kali anak menambahkan uang ke tabungan, bantu dia menghitung berapa banyak yang dia punya dan jelaskan kira-kira berapa lama lagi ia dapat mencapai tujuannya.
Perilaku menabung di atas akan sangat menyenangkan bagi anak sekaligus memberi rasa suka cita saat ia berhasil membeli sesuatu dari hasil tabungannya.