Mitos & Fakta Demam Pada Anak

Istilah  demam pasti tak asing lagi bagi Bunda. Namun begitu, banyak mitos seputar demam pada anak yang masih beredar di masyarakat. Untuk meluruskannya berikut mitos dan fakta seputar demam:

Demam adalah penyakit di mana suhu tubuh anak mengalami peningkatan.

Mitos: Demam bukanlah penyakit, namun merupakan gejala penyakit.  Untuk itu, bila anak mengalami demam, perhatikan gejala lainnya yang tampak, apakah demam itu disertai dengan gejala mengigil atau disertai munculnya bercak-bercak merah pada tubuh anak, dsb. Menggambarkan secara detail gejala-gejala tersebut akan membantu dokter mendiagnosis penyakit sebenarnya.

Demam yang disertai gejala menggigil  merupakan indikasi adanya virus.

Fakta. Demam yang disertai gejala menggigil  sebenarnya tidak hanya merupakan indikasi adanya virus, namun bisa juga  bakteri atau kuman. Dalam hal ini demam merupakan indikasi mekanisme pertahanan tubuh melawan infeksi atau zat asing dari luar. Jenis-jenis mikroorganisme itulah yang mengeluarkan racun dalam tubuh si kecil dan selanjutnya menyebabkan tubuhnya menggigil. Jadi,  menggigil bukan diakibatkan oleh panas itu sendiri dan tidak semua demam disertai gejala menggigil.

Demam  merugikan kesehatan anak.

Fakta.  Demam memang bisa memberi dampak merugikan karena dapat menyebabkan kejang dan dehidrasi. Selain itu demam membuat anak tidak nyaman, lalu rewel, sulit makan dan susah tidur.

Untuk menurunkan demam, kompres dengan alkohol lebih baik daripada kompres dengan air es.

Mitos:  Kompres telah dikenal sejak dulu sebagai sarana penurun panas, namun kedua cara di atas sudah tidak disarankan lagi.  Kompres dengan air es  ditinggalkan karena alih-alih menurunkan demam, kompres dengan air es justru bisa memicu peningkatan suhu tubuh. Pasalnya, air dingin akan menyebabkan pembuluh darah tepi di kulit  mengecil. Akibatnya, panas yang seharusnya   dialirkan oleh darah ke kulit agar keluar tubuh, menjadi terhalang dan tubuh pun akan bertambah panas.  Begitu pula dengan kompres yang menggunakan alkohol. Baluran alkohol pada tubuh anak akan menguap yang bila terhirup bisa berbahaya karena menimbulkan  gangguan pada susunan saraf  pusat. 

Demam pada anak paling sering diakibatkan oleh dehidrasi.

Mitos:  Banyak hal yang memang bisa memicu demam pada, seperti dehidrasi, abses pada gigi, kelelahan, infeksi saluran kemih,  infeksi tenggorokan, dsb.  Namun demam pada anak paling sering diakibatkan oleh infeksi virus dan bakteri. Ini terjadi karena penularannya yang begitu mudah, yaitu lewat perantaraan udara. Virus flu, contohnya (yang salah satu gejalanya adalah demam), begitu mudah menular hanya lewat bersin-bersin.

Anak yang demam tidak boleh mandi.

Mitos: Mandi air hangat justru dianjurkan untuk penderita demam seperti halnya kompres hangat. Selain membuat tubuh segar dan nyaman, mandi juga sangat baik untuk menghilangkan kuman dan bakteri di kulit. Setelah mandi, segera keringkan tubuh anak dengan handuk dan cepatlah berganti pakaian agar ia tidak kedinginan.

Sebagai antisipasi di musim pancaroba ini, berikan vidoran Total Care, yang bermanfaat untuk memelihara daya tahan tubuh serta memperbaiki nafsu makannya.