Cari Tahu Penyakit Difteri Yang Sedang Mewabah

Difteri adalah penyakit yang disebabkan infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae  yang biasanya memengaruhi selaput lendir hidung dan tenggorokan. Gejala diawali dengan  demam , batuk, nyeri tenggorokan, nyeri telan, dan suara serak.  Ciri khas difteri terletak pada selaput tipis berwarna  abu-abu yang menutupi bagian belakang tenggorokan yang disebut pseudomembran.

Difteri sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian yang biasanya terjadi karena kesulitan bernapas pada penderita  akibat sumbatan yang terjadi pada jalan napas atas .  Komplikasi toksin difteri yang beredar ke seluruh tubuh dan bisa menyebabkan radang jantung, gagal ginjal akut, dll, juga mengancam nyawa penderitanya.

Jika seorang penderita dinyatakan positif difteri, maka harus segera dirawat inap di ruang isolasi khusus karena difteri sangat menular. Penderita difteri akan menularkan penyakitnya melalui percikan air ludah dan akhirnya terhirup oleh orang di sekitarnya.

Karena itulah pada penderita akan dilakukan serangkaian pemeriksaan,  seperti  pemeriksaan uji usap tenggorokan. Tak hanya penderita, uji usap tenggorokan juga dilakukan pada semua orang   yang kontak erat dengan penderita, seperti orang yang serumah dan atau individu yang seruang dengan penderita dalam waktu >4 jam selama 5 hari berturut-turut atau >24 jam dalam seminggu, misalnya teman bermain atau teman sekolah.

Bagaimana pencegahan agar tak tertular difteri? Imunisasi adalah perlindungan terbaik terhadap kemungkinan tertular penyakit difteri. IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) telah mengeluarkan imbauan terkait pencegahan menularnya kasus difteri: Lengkapi imunisasi DPT/DT/Td anak anda sesuai jadwal imunisasi anak Kementerian Kesehatan atau Ikatan Dokter Anak Indonesia. Imunisasi difteri lengkap adalah sebagai berikut:

  1. Usia kurang dari 1 tahun harus mendapatkan 3 kali imunisasi difteri (DPT).
  2. Anak usia 1 sampai 5 tahun harus mendapatkan imunisasi ulangan sebanyak 2 kali.
  3. Anak usia sekolah harus mendapatkan imunisasi difteri melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) siswa sekolah dasar (SD) kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 atau kelas 5.
  4. Setelah itu, imunisasi ulangan dilakukan setiap 10 tahun, termasuk orang dewasa. Apabila status imunisasi belum lengkap, segera lakukan imunisasi di fasilitas kesehatan terdekat.