Ibu Hamil Perlu Relaksasi

Kehamilan adalah masa-masa menyenangkan sekaligus menegangkan. Bagi sebagian wanita, kehamilan bisa saja menjadi saat-saat menyiksa jika tidak bisa mengatasi perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya. Nah, agar lebih siap menjalani masa kehamilan, sebaiknya calon Bunda menyiapkan perasaan dan pikiran yang tenang. Cobalah beberapa relaksasi berikut ini:

Lakukan Self-Healing
Ciptakan harmonisasi antara hati, pikiran, dan tubuh dengan memberi sugesti pada diri sendiri. Self-healing ini membuat Bunda mensyukuri dan semangat menjalani masa kehamilan, sehingga bisa mengatasi perasaan emosi yang mungkin timbul akibat berbagai perubahan yang terjadi selama hamil. Caranya sederhana saja, luangkan waktu khusus sekitar 15-30 menit, lakukan di tempat yang tenang, lalu  nyalakan musik tenang dan aromaterapi. Pejamkan mata dan tanamkan afirmasi positif ke dalam pikiran Bunda.

Mendengarkan musik
Musik tak hanya bagus untuk janin tapi juga baik untuk Bunda karena memberi  rangsangan positif pada emosi,  sehingga Bunda merasa rileks dan  nyaman. Pilih jenis musik yang merilekskan seperti musik-musik klasik. Jika Bunda tidak nyaman dengan jenis musik ini, Bunda bisa mengganti dengan jenis musik yang Bunda sukai. Yang penting Bunda bisa bersantai saat mendengarkannya.

Yoga
Tak hanya untuk meningkatkan kebugaran saja, gerakan yoga yang serba tenang dan teratur bisa membantu mengurangi rasa tidak nyaman, memudahkan tidur, mengurangi stres, dan sangat membantu ketika proses persalinan tiba. Latihan pernapasan sambil beryoga sangat membantu saat Bunda melahirkan. Sebaiknya Bunda melakukan yoga sambil didampingi instruktur berpengalaman untuk menghindari cedera atau hal yang tidak diinginkan.

Memanjakan diri dengan pijat atau ke salon
Sah-sah saja jika Bunda memanjakan diri. Ganti model rambut baru bisa membuat penampilan lebih segar. Spa akan membuat badan kembali nyaman dan perasaan Bunda menjadi lebih tenang, sehingga nyeri otot berkurang. Tentunya pilihlah spa yang menyediakan layanan pijat khusus untuk ibu hamil. Untuk amannya, lakukan setelah trimester kedua kehamilan karena kondisi janin sudah lebih kuat sehingga tak terpengaruh oleh aktivitas di luar.