Olahraga yang Tepat untuk Si Kecil

Mengenalkan olahraga sejak dini sangat baik untuk pertumbuhannya, lho, Bunda. Fungsinya banyak, di antaranya untuk menguatkan kemampuan fisiknya, memperkuat daya tahan tubuh, mengurangi obesitas, dan meningkatkan keterampilan bersosialisasi (misal tergabung dalam klub sepakbola).

Namun, tidak semua jenis olahraga boleh dilakukannya. Sesuaikan dengan usia karena olahraga untuk balita semata-mata untuk pengenalan dan bersenang-senang. Berikut panduannya:

Toddler

  • Untuk anak usia Batita, Bunda harus ekstra hati-hati memilihkan olahraga untuknya.  Anak pada usia ini baru mulai menguasai keterampilan berdiri, berjalan, dan berlari.  Biasanya memasuki usia 3 tahun, ia sudah bisa membelokkan tubuhnya, melompat, dan mendarat sambil sedikit membungkukkan badannya.
  • Kenalkan ia dengan gerakan berlari, melempar, dan menangkap, serta menendang bola. Memang di usianya ini ia belum piawai melempar dan menangkap bola. Bunda harus memakluminya kalau banyak lemparan yang meleset. Namanya juga olahraga pengenalan, jangan berharap ia langsung jago. 
  • Jangan terlalu keras memaksanya melakukan olahraga yang terlalu berat untuk usianya karena bisa menimbulkan gangguan serius pada otot dan tulangnya.  
  • Boleh saja memasukkan anak ke klub olahraga, namun tetap diingat kalau tujuannya untuk pengenalan saja. Jika anak terlihat bosan jangan dipaksakan. 

Prasekolah dan Sekolah

  • Menjelang usia 5 tahun biasanya si Kecil sudah lebih mampu menguasai dan mengendalikan gerak tubuhnya. Ia juga mudah mencerna instruksi sederhana. Jika ia memiliki tanda-tanda di atas, berarti ia siap memasuki tahap persiapan untuk melakukan gerakan-gerakan dasar dari jenis olahraga yang sesungguhnya.
  • Olahraga yang paling pas untuk usianya adalah latihan gerak yang sesuai dengan tahap kemampuannya serta dilakukan sambil bermain seperti lempar dan tangkap bola, menendang bola ke arah gawang, berenang, serta bermain sepeda.
  • Boleh juga dikenalkan dengan  jenis-jenis olahraga senam/yoga, berkuda, dan ice-skating.  Dampingi selalu si Kecil saat melakuan olahraga jenis ini.
  • Jangan terlalu memaksa anak melakukan olahraga tertentu. Misalnya orangtua atlet renang, belum tentu, lho, anak pun suka berenang. Biarkan ia mencoba semuanya dan menentukan olahraga favoritnya sendiri.