Perlukah Si Kecil Dipijat?

Manfaat pijat bisa dirasakan oleh siapa saja. Anak dan orang dewasa pun perlu merasakan manfaat terapi sentuhan yang bisa memperbaiki saraf dan melancarkan peredaran darah ini. Tentunya jenis dan gerakan pemijatan disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Berikut ini beberapa hal tentang pijat yang Bunda perlu tahu.

  • Seperti yang banyak diketahui, pijat memiliki banyak manfaat relaksasi, terutama pada bayi prematur atau lahir via operasi caesar. Pijat pada bayi memberi efek menenangkan serta rasa nyaman, begitu pula pada anak-anak. Selain itu, terapi sentuhan ini juga membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membuatnya tidur lebih nyenyak.
  • Pijat pada anak sebaiknya dilakukan oleh Bunda sendiri agar terjalin bonding yang kuat antara Bunda dan si Kecil. Bunda bisa mempelajari tekniknya di internet ataupun berkonsultasi di rumah sakit tempat Bunda melahirkan.
  • Biasanya pijat dilakukan secara bertahap dengan durasi sekitar 30 menit. Mulai dari setiap hari sesaat sebelum mandi, lalu seminggu sekali, lalu sebulan sekali, dan selanjutnya tergantung kebutuhan. Untuk anak, Bunda bisa mengajaknya ke spa bersama paling tidak sebulan sekali. Pijat refleksi boleh saja dilakukan tergantung kebutuhan dan pastikan dilakukan oleh terapis yang sudah tersertifikasi.
  • Pijat seharusnya merilekskan jadi pastikan si Kecil berbaring di tempat yang nyaman dan tenang. Gunakan minyak yang lembut seperti minyak kelapa atau yang diperkaya shea butter.

 

 Jangan pijat anak jika:

  • Anak baru saja selesai makan.
  • Anak menolak untuk dipijat. Anak akan merasa terpaksa sehingga bukan lagi rileks yang didapatkan melainkan perasaan tertekan bahkan trauma.
  • Anak dalam kondisi sedang sakit seperti demam tinggi atau kejang.
  • Jangan gunakan balsem atau minyak yang berefek panas karena bisa mengiritasi kulit, lebih baik gunakan baby oil.