Tenang Demam Tak Selalu Berarti Sakit

Bayi dan anak disebut mengalami demam jika terjadi kenaikan suhu tubuh melebihi 38°C (bila diukur melalui rektal). Menurut dr. Ghazali M.Vinci, SpA, dari Brawijaya Clinic, Jakarta Pusat, kenaikan suhu tubuh dapat saja berbeda pada tiap bayi dan anak. " Sebenarnya demam tak selalu merupakan kondisi yang membahayakan jiwa," ujar Ghazali.

Apa itu demam?
Otak memiliki pusat pengatur suhu tubuh yaitu di bagian otak yang disebut dengan hipotalamus yang mengatur set point, yaitu titik suhu tubuh yang diinginkan. Bila terjadi infeksi, maka hipotalamus akan meningkatkan set point suhu tubuh sebagai cara untuk melawan penyebab infeksi.Beberapa penyebab demam di antaranya, infeksi bakteri, infeksi virus, obat-obatan, penyakit yang berkaitan dengan paparan panas, leukemia, penyakit hodgkin, juga pada kondisi pasca imunisasi dan saat anak tumbuh gigi.

" Biasanya, demam disebabkan karena adanya infeksi yang belum tentu merupakan infeksi serius," ungkap Ghazali.
Perlu diingat, banyak kondisi lain yang bukan infeksi namun juga dapat menyebabkan timbulnya demam. Kecuali bila mengalami kenaikan suhu tubuh yang sangat tinggi secara terus-menerus, misalnya hingga mencapai di atas 41°Celcius. Bisa dikatakan, demam mengindikasikan penyakit tertentu.
Coba perhatikan beberapa kondisi berikut:
•   Apakah bayi dan anak masih dapat bermain
•   Apakah bayi dan anak masih dapat makan dan minum dengan baik
•   Apakah bayi dan anak merespons terhadap rangsangan dari luar
•   Apakah warna kulitnya normal
•   Apakah terlihat perbaikan ketika suhu tubuhnya turun

Jika kebanyakan respons yang dilihat negatif, anak dapat dikatakan sedang mengalami suatu gejala penyakit. Namun jika demam yang dirasakan masih ringan dan bayi atau anak menunjukkan tanda seperti di atas, maka yang perlu dilakukan adalah memberikan minuman yang cukup. Lalu, biarkan anak beristirahat. Cara ini diharapkan mampu membuat demam turun dengan sendirinya.


FOTO: DEMAM.JPG – HEALTHTAP.COM