Cukupi Kebutuhan Gizi Anak dengan Menu Harian yang Menarik

Secara umum, angka kebutuhan gizi anak usia 1-3 tahun berada dalam satu kelompok karena kebutuhan vitamin, mineral, dan karbohidratnya tak jauh berbeda. Hanya saja, di usia 1-3 tahun fokus perkembangan anak lebih ke arah fungsi emosi dan kecerdasan.

Oleh karena itu, anak memerlukan beberapa mineral tertentu seperti zat besi, kalsium, dan zinc (seng). Zat besi penting untuk pembuatan sel-sel darah dan perkembangan kognitifnya. Kalsium bermanfaat untuk pertumbuhan tulang, dan seng untuk pembentukan enzim seperti enzim pertumbuhan, pencernaan atau metabolisme.

Zat besi terutama terdapat pada bahan makanan hewani seperti daging dan hati. Bila anak tak begitu suka makan daging atau hati, bisa diganti dengan telur atau dari makanan yang berasal dari sumber nabati seperti tempe dan tahu meskipun kandungan gizinya tak selengkap daging atau hati yang berasal dari sumber hewani.

Untuk seng, zat ini banyak terdapat pada bahan makanan hewani seperti daging dan ikan, sementara kalsium paling banyak diperoleh dari susu dan olahannya.

Tiga komponen zat gizi                          
Untuk memenuhi prinsip makanan bergizi seimbang, menu setiap kali makan harusnya mengandung tiga komponen utama, yaitu karbohidrat sebagai sumber energi, komponen protein sebagai pendukung pertumbuhan, dan komponen buah atau sayuran sebagai penyeimbang kestabilan kesehatan.

Selain harus bergizi seimbang, makanan hendaknya juga beragam dan bervariasi. Bila hal ini sudah dibiasakan sejak si kecil mulai mengonsumsi makanan padat, kelak dia tidak akan pilih-pilih makanan. Apalagi bila orangtua “pandai” menyajikannya dalam bentuk menarik dan menggiurkan hingga mengundang selera siapa pun untuk menyantapnya. Ditambah suasana makan yang menyenangkan, dijamin anak pun tak akan menutup mulutnya sebagai pertanda menolak makan!

Nah, berikut contoh menu harian yang menarik untuk anak:

1.Sarapan (pukul 07.00—08.00)
Sarapan yang ideal adalah kombinasi protein dan karbohidrat kompleks, yang dicerna lebih lambat oleh tubuh sehingga anak akan kenyang lebih lama. Beberapa contoh menu sarapan, antara lain:
- Nasi putih/merah + orak arik telur sayuran/omelet bayam jamur.
- Spaghetti goreng dengan sayuran.
- Roti gandum isi telur dadar, dilengkapi irisan tomat dan daun selada.
- Sereal yang dimakan bersama susu dan potongan buah.

* Makanan selingan (pukul 10.00)
Setelah aktivitas pagi (bermain) atau pulang sekolah, berikan anak makanan selingan berupa potongan atau jus buah. Jika prasekolah hanya sarapan sedikit, boleh berikan camilan yang agak mengenyangkan, seperti piza mi, martabak sayuran, atau singkong rebus.

 

2.Makan siang (pukul 12.00 - 13.00)
Makan siang akan menjaga energi anak hingga sore. Oleh karena itu, makan siang harus memberikan asupan kalori, vitamin, dan mineral. Beberapa contoh menu makan siang:
- Nasi putih + sayur bening bayam + ayam/tempe/tahu + buah.
- Kentang kukus + daging burger (homemade) + wortel buncis kukus.

• Makanan selingan (pukul 16.00)
Bangun tidur siang biasanya anak akan mencari camilan lagi. Berikan makanan selingan yang padat gizi, seperti bubur kacang hijau, pisang goreng keju, atau buah-buahan.

3.Makan malam (pukul 18.00 - 19.00)
Umumnya jam makan malam anak prasekolah bisa dimajukan menjadi makan sore (pukul 17.00), dengan catatan: makanan selingan diberikan lebih awal. Namun, tak ada salahnya mengajak anak makan malam bersama di rumah ketika seluruh anggota keluarga berkumpul. Untuk menu, bisa disamakan dengan makan siang dan beberapa tambahan makanan pelengkap. Tutup hidangan makan malam dengan buah segar atau dessert lezat yang mudah dibuat seperti puding.

 

FOTO:– STEAMYKITCHEN.COM