Makanan untuk Mengatasi Sembelit pada Bayi

Bayi sering poop (buang air besar), dan bagaimana tekstur kotorannya, tentu semua orangtua sudah tahu. Ketika bayi poop secara teratur, itu artinya fungsi tubuhnya bekerja dengan baik. Bayi telah mendapatkan cukup makanan dan membuang sisanya. Jadi ketika tiba-tiba si kecil tidak BAB, Anda pasti jadi khawatir.
Sembelit pada bayi baru lahir sebenarnya jarang terjadi. Saat baru lahir bayi hanya mengonsumsi makanan cair sehingga sangat mudah diserap dan dicerna, demikian menurut Jennifer Shu, MD, dokter anak di Atlanta, yang juga penulis buku Food Fights: Winning The Nutritional Challenges of Parenthood Armed with Insight, Humor, and A Bottle of Ketchup.
Rata-rata bayi usia 0 sampai 4 bulan BAB sebanyak 3-4 kali sehari. Tetapi frekuensi BAB sebenarnya tidak begitu penting dibandingkan  tekstur fesesnya. Jika poop-nya keras, itu merupakan tanda bahwa kotorannya tertahan lebih lama daripada seharusnya, jelas Dr. Shu. Apabila bayi mengonsumsi ASI dan mengalami sembelit, ada kemungkinan makanan yang dikonsumsi sang ibu  yang jadi pemicunya.
Konstipasi yang terjadi pada bayi yang mengonsumsi ASI bisa merupakan gejala alergi protein susu, kata Diana Lerner, M.D, instruktur pediatri dan ahli gastroenterologi anak di Children's Hospital of Wisconsin. Ada kalanya dokter menyarankan sang ibu untuk mengganti produk olahan susu yang dikonsumsinya dengan susu kedelai. Nah, jika menu makanan Anda yang menyebabkan anak sembelit, coba konsumsi buah-buahan yang memperlancar BAB seperti pepaya.
Ketika bayi sudah diperkenalkan dengan makanan padat, feses bayi juga akan berubah. Menurut Dr Shu, makanan yang lebih padat juga membentuk poop-nya lebih padat. Selain itu, sistem pencernaan bayi juga sudah lebih matang sehingga mampu memadatkan makanan dan menahannya lebih lama. Dan karena tubuh butuh waktu lebih lama untuk memproses makanan, frekuensi BAB si kecil pun jadi lebih jarang.
Untuk menghindari sembelit pada bayi, perhatikan juga makanan yang membuatnya sulit BAB. Jane Morton, MD, profesor klinis bidang pediatri di Stanford University School of Medicine, mengatakan, hindari memberikan pisang, sereal beras, juga keju dan yogurt pada bayi. Makanan yang rendah kadar seratnya juga bisa membuat anak sulit BAB. Contohnya nasi putih, roti, dan pasta.
Meskipun begitu, menurut Dr Shu Anda tak perlu menyingkirkan semua makanan yang menyebabkan konstipasi tersebut. Berikan saja makanan-makanan itu dalam jumlah yang cukup. Artinya, jangan memberikannya lebih dari dua kali dalam sehari. Kurangi lagi jumlahnya jika Anda mengetahui bahwa ada makanan tertentu yang jadi penyebabnya.
Ketika bayi mengalami sembelit, pastikan untuk memberikan makanan yang kaya serat. Makanan yang mengandung dedak umumnya tinggi kadar seratnya, sehingga membantu melunakkan feses bayi. Berikan buah yang banyak mengandung cairan, seperti pir, pepaya, dan semangka. Anda juga bisa memberikan sayuran seperti brokoli, kacang-kacangan, selada, dan kembang kol. Tidak kalah penting, jangan lupa berikan juga minum air putih untuk bayi.