Ajarkan Anak Makan Sendiri Di Kursi Makan

Aktivitas makan tidak hanya berkaitan dengan proses menyantap makanan, tapi juga mengajarkan etika makan, termasuk makan di kursi dan meja yang tersedia. Mengajarkan makan sendiri tak lengkap bila tidak mengajarinya duduk di kursi makan.  Sebab, dengan makan di high chair atau kursi makan khusus, anak akan lebih fokus dan terhindar dari kemungkinan tersedak karena posisi makan sudah tepat. Nah, karena lebih fokus, maka waktu makan anak pun menjadi lebih cepat. Seperti diketahui makin lama makanan itu terhidang, rasanya makin berubah. Dengan duduk di kursi makan, anak mendapat kesempatan untuk menyantap hidangan selagi masih hangat dan segar. Untuk orangtua atau pengasuh, makin cepat anak menyelesaikan makannya, makin banyak hal lain yang bisa segera dikerjakan.
Hanya saja, orangtua harus hati-hati saat mendudukkan si kecil di kursi makan, jangan sampai anak mengalami kecelakaan semisal terjatuh dari kursi makannya. Di Amerika, seperti yang ditulis dalam beberapa artikel, ada ribuan kasus anak terjatuh dari kursi makan sampai harus mendapatkan perawatan di RS. Umumnya, hal ini disebabkan tali pengaman yang tidak terpasang dengan benar atau kuat, kurangnya pengawasan orangtua, dan kualitas kursi makan yang buruk. Oleh karena itu, sebelum membeli, telitilah lebih dulu keamanan kursi makan tersebut. Berikut tip memilih kursi makan untuk anak yang tepat.

  • Pastikan berat maksimal yang mampu ditahan kursi makan tersebut. Sesuaikan dengan besar kecilnya postur tubuh anak.
  • Bahan kursi tidak mudah karatan, kuat, dan kaki-kaki kursi stabil. Tidak ada sudut yang tajam, sekrup atau potongan bahan yang menonjol sehingga membahayakan anak. Bila ada roda, pastikan kuncinya berfungsi dengan baik. Joknya tidak keras, terbalut kain yang lembut sehingga tidak terasa gerah dan nyaman saat diduduki.
  • Tidak mengandung zat atau pewarna berbahaya, terutama untuk nampan/mejanya, karena tak jarang anak langsung mengambil dan menelan makanan yang jatuh di atas nampan.
  • Pastikan tali pengamannya kuat dan tidak mudah putus;, mudah dilepaskan oleh orangtua tetapi sulit terbuka sendiri atau dibuka oleh anak, bisa dipanjang-pendekkan sesuai kebutuhan anak; serta terbuat dari bahan yang lembut sehingga tidak menimbulkan sakit saat tergesek tubuh anak.