Cara Bermain untuk Generasi Z Usia Pra Sekolah

Generasi Z adalah anak-anak yang hidup di masa digital, tepatnya yang terlahir mulai 1990 atau sesudah 1994. Karakter yang menonjol pada generasi Z adalah suka tantangan, terbiasa dengan segala yang instan, dan tak sabaran, demikian menurut pakar pendidikan Satrianawati, SPd, MPd.
"Generasi Z di manapun berada memiliki karakter yang sama, yakni kehidupannya selalu terlibat dengan teknologi dan kurang beraktivitas yang melibatkan orang lain secara langsung," papar lulusan S2 Universitas Negeri Yogyakarta ini.Ada tantangan sendiri dalam menghadapi generasi Z di usia pra sekolah. Beberapa cara yang tepat dalam mendampingi, mengasuh, dan mendidik generasi Z, adalah sebagai berikut:

Di Rumah:
Ajak anak usia pra sekolah bermain simulasi saat berada di rumah. Beri perhatian padanya saat bermain. Hindari kata "jangan" ketika melihat anak melakukan hal yang tak berkenan bagi kita, misalnya main air dari kran di teras rumah.
Jika anak berbuat itu, cukup hindarkan ia dari bahaya terpeleset, misalnya. Atau arahkan perhatian anak kepada hal-hal yang lain. Misalnya dengan mengatakan, "Sini Nak, coba lihat ini?" Ucapkan dengan bahasa lemah lembut. Rasa ingin tahu anak sangat besar sehingga mereka cenderung melakukan berbagai hal yang dilarang.
Ajak anak melihat gambar dan menceritakan sesuatu yang membuatnya senang. Sedini mungkin biasakan memegang kertas, buku, dan alat tulis. Biasakan anak terlibat dalam kegiatan bermain yang belajar.
Contohkan apa yang Anda maksud, dan minta anak mengikuti apa yang Anda tulis atau gambar. Beri pujian, walaupun yang digambar anak tidak jelas.

Di Sekolah:
Sediakan media pembelajaran yang membuat anak terlibat hands on exploration. Tentunya, guru memiliki andil besar dalam mengarahkan anak melakukan hal-hal yang baik untuk tumbuh kembangnya.

Di Lingkungan Sosial:
Biasakan untuk berbagi dengan teman, di rumah atau di sekolah. Ajak anak berinteraksi tak hanya dengan teman, tetapi juga dengan lingkungan. Misal, ketika orangtua menyiram bunga, ajaklah anak membantu. Sikap sederhana ini secara tidak langsung menumbuhkan kepedulian pada lingkungan.

FOTO: GENERASIZ.JPG – WATCHDOGWIRE.COM