Tahukah, Bunda, kalau kecerdasan bukan semata karena faktor keturunan. Stimulasi, nutrisi, dan lingkungan turut membentuk kualitas kecerdasan anak. Semakin dini dilakukan semakin baik. Bunda bisa melakukan beberapa hal berikut untuk membentuk anak yang cerdas.
Beri stimulasi sejak dini
Sel-sel otak janin terbentuk saat janin berusia 3-4 bulan. Stimulasi bisa dilakukan dengan memberi usapan lembut di perut, memperdengarkan musik, dan makan makanan bergizi seimbang. Saat bayi lahir pun stimulasi perlu dilakukan agar bayi berkembang sesuai dengan usianya.
Stimulasi di usia golden age
Puncak tumbuh-kembang otak terjadi pada usia 5 tahun. Bunda bisa memberikan stimulasi pada anak usia 0-1 tahun dengan melatih kepekaan perabaan dan koordinasi mata-tangan serta mata-telinga. Usia 2-3 tahun dengan melatih mengembangkan ketrampilan berbahasa, warna, dan daya imajinasi. Usia 3-6 tahun dengan mengembangkan kemampuan berhitung dan menambah.
Biarkan anak aktif
Stimulasi kinestetik/gerak akan menumbuhkan potensi kecerdasannya. Stimulasi ini melibatkan gerakan tubuh sehingga sel-sel otaknya semakin banyak terstimulasi. Ini berarti, seluruh potensi kecerdasan yang dimiliki anak akan tumbuh dan berkembang.
Penuhi asupan nutrisinya
Selalu sajikan makanan yang bisa merangsang kecerdasan otaknya seperti minyak hati ikan Kod, ikan salmon, telur, buah-buahan jenis beri, kacang-kacangan, sayuran berwarna-warni, susu, dan daging tanpa lemak.
Beri dukungan
Kasih sayang dan dukungan yang positif akan membantu anak merasa nyaman sehingga stimulasi berjalan dengan baik. Beri pujian saat anak berhasil mempelejari hal baru dengan baik.