Memotivasi Anak Senang Beraktivitas

Bunda, perkembangan teknologi dan gaya hidup modern agaknya turut memengaruhi aktivitas luar sekolah yang dilakukan anak-anak, lho! Anak-anak saat ini lebih banyak menghabiskan waktu dengan memainkan perangkat elektronik yang menawarkan beragam aktivitas semu. Sudah saatnya Ayah dan Bunda lebih memperhatikan hal ini, sebelum anak-anak terjebak dalam gaya hidup individual yang lebih pasif. 

Ada banyak alasan yang dikemukakan para orangtua yang mengijinkan anak mereka mengoperasikan gadget sehari-hari; di antaranya adalah sebagai penenang (anak relatif ‘anteng’, tidak rewel), atau membuat mereka diam di rumah sehingga secara fisik mudah terpantau. Padahal menurut beberapa penelitian, anak yang banyak berdiam diri akan berisiko:
•    Kehilangan kekuatan otot dan tulangnya,
•    Berat badan menjadi tidak terkendali,
•    Meningkatkan risiko diabetes tipe 2,
•    Mengalami sulit tidur, dan 
•    Tidak termotivasi untuk menata masa depan
    
Patut disayangkan bila anak-anak yang seharusnya lebih banyak menggerakkan tubuh dan bersosialisasi dengan sebayanya di luar rumah malah banyak berdiam diri. Perlu motivasi dari orangtua untuk mengajak mereka kembali menyukai kegiatan di luar rumah dan bermain bebas, caranya antara lain:

• Main dengan sebaya. Pada dasarnya anak senang kok, berlari, memanjat, atau melompat. Dan anak-anak di usia pertumbuhan senang melakukannya dalam kelompok. Karena itu, coba ajak anak untuk bermain di luar ruangan atau bergabung dengan komunitas seru bersama teman atau saudara yang sebaya. Bawalah bola, raket badminton, sepeda, atau tali skipping sebagai alat bermain yang seru.

• Beri contoh. Anak-anak tetap merupakan peniru ulung. Cobalah untuk memberi contoh yang baik dengan tidak larut dalam perangkat elektronik di hadapan mereka. Ajaklah mereka berbincang atau menonton acara seru di televisi atau bioskop.

• Kebersamaan. Bunda, sadari juga bahwa kemungkinan anak lebih banyak pasif disebabkan kurangnya kebersamaan bersama Anda. Sediakan lebih banyak waktu untuk anak dengan makan bersama, liburan bersama, atau sempatkan untuk bercengkerama dengan mereka menjelang tidur. Tanamkan dalam benak mereka bahwa kebersamaan dengan keluarga sangat penting.