Tanda Perkembangan Motorik Bayi Lambat

Sebagai orangtua, Anda sebaiknya selalu mengikuti proses tumbuh kembang anak. Cermati apakah tumbuh kembangnya berjalan sesuai tahapan usianya. Menurut Gay Girolami, Direktur Eksekutif Pathways Center di Illinois, jika mengetahui anak mengalami masalah dalam tumbuh kembangnya, Anda bisa melakukan antisipasi atau perbaikan sedini mungkin.

Salah satu cara untuk mengetahui masalah ini adalah dengan terus mengembangkan keterampilan motorik anak melalui kegiatan sehari-hari. Dengan begitu, Anda bisa  mengecek di bagian mana terjadi keterlambatan dalam perkembangan motorik anak. Anak memperoleh keterampilan motorik dalam urutan yang sudah bisa diprediksi. Pertama-tama mereka belajar merangkak, lalu berjalan, memanjat, melompat dengan kedua kaki, dan sebagainya. Namun pada tiap anak, urutan ini mungkin tidak konsisten.

Ketika si kecil tampaknya terlambat pada satu urutan tertentu, misalnya merangkak, belum tentu perkembangan motoriknya bermasalah secara keseluruhan. "Ini karena gangguan motorik dibagi menjadi dua kategori, kualitatif dan kuantitatif," kata Andrew Adesman, kepala pediatri perkembangan dan perilaku di Schneider Children Hospital, New York. Gangguan kualitatif, kata Adesman, adalah ketidaknormalan yang terjadi di dalam dan dari diri anak sendiri. Misalnya, satu atau kedua kaki anak mengalami kekakuan parah. Sedangkan gangguan kuantitatif adalah perilaku anak yang tak normal pada waktu-waktu tidak aktif. Misalnya, merangkak adalah aktivitas perkembangan yang normal, tapi jika anak masih merangkak di usia 18 bulan tanpa ada tanda akan segera berjalan bisa jadi ia memiliki gangguan kuantitatif.

Untuk mengetahui apakah si kecil mengalami keterlambatan dalam perkembangan motoriknya, coba simak tanda-tandanya, seperti dilansir Babycenter.com. Konsultasikan dengan dokter jika anak mengalami hal-hal di bawah ini:

Usia 3-4 bulan

  • Bayi belum bisa menjangkau, memegang, atau menggenggam suatu benda.
  • Tidak menyangga kepalanya dengan baik.
  • Tidak memasukkan benda ke dalam mulutnya (4 bulan)
  • Tidak mendorong dengan kedua kakinya ketika kakinya diletakkan pada permukaan yang kuat (4 bulan).

Usia 5-7 bulan

  • Otot-ototnya kaku, atau justru lemas, lunglai.
  • Kepalanya tertunduk ketika didudukkan.
  • Hanya menggapai dengan satu tangan, atau tidak menjangkau benda-benda secara aktif.
  • Kesulitan memasukkan benda ke mulutnya.
  • Tidak dapat berguling ke arah mana pun (5 bulan)
  • Tidak dapat duduk tanpa bantuan (6 bulan)
  • Tidak mampu menyangga tubuhnya dengan kaki ketika Anda mengangkatnya untuk posisi berdiri.

Usia 1 tahun

  • Tidak merangkak.
  • Menyeret satu sisi dari tubuhnya ketika merangkak.
  • Tidak dapat berdiri meskipun dibantu.

Usia 2 tahun

  • Belum dapat berjalan (18 bulan).
  • Belum bisa menggerakkan pola berjalan dari tumit ke jari-jari, dan hanya berdiri pada jari-jarinya.
  • Tidak dapat mendorong mainan yang beroda.

FOTO: MOTORIK.JPG – NEW KIDS CENTER.COM