5 Cara Hindarkan Anak dari Sedentary Lifestyle

Gaya hidup kurang gerak atau sedentary lifestyle pada anak memang makin memprihatinkan. Data menunjukkan, 89 persen anak usia 4 – 5 tahun menghabiskan waktu dengan menonton televisi selama 2 jam atau lebih per hari.

Sambil menonton televisi atau bermain games, anak-anak ini juga menyantap camilan yang tinggi gula, garam, dan lemak. Data lain dari The American Journal of Human Biology menunjukkan, anak-anak usia 9 – 10 tahun yang menghabiskan 75 persen waktu mereka dengan aktivitas kurang gerak memiliki risiko sembilan kali lebih besar mengalami kurangnya koordinasi motorik dibanding anak-anak sebaya yang melakukan aktivitas fisik.

Sebelum kebiasaan ini mendarahdaging pada buah hati Anda, simak beberapa cara untuk mengurangi gaya hidup kurang gerak alias sedentary lifestyle pada anak-anak Anda:

1. Update Diri
Anak-anak zaman sekarang sangat cepat memahami gadget atau perangkat teknologi  baru lainnya. Nah, orangtua pun harus meng-update diri tentang perkembangan teknologi supaya bisa mengikuti "kecepatan" anak-anaknya. Sehingga, orangtua bisa pegang kendali terhadap aktivitas anaknya saat bermain dengan teknologi tersebut.

2. Zona Tanpa Gadget
Menciptakan zona bebas gadget di rumah sangat membantu mengurangi aktivitas anak dengan gadget mereka. Misalnya, ruang makan merupakan zona bebas gadget. Di sana, hanya boleh ada aktivitas makan dan berbincang bersama keluarga.
Selain zona ini, bisa juga dibuat kesepakatan dengan anggota keluarga untuk membuat hari tanpa gadget, kecuali untuk urusan darurat.

3. Gunakan Parental Controls
Lindungi anak-anak dari konten berbahaya di televisi dan situs online dengan menggunakan layanan parental control. Dengan layanan ini, orangtua bisa memonitor program apa dan situs apa yang boleh dan tidak boleh dibuka oleh anak. Aktivitas yang berbahaya atau menyebabkan kecanduan sebaiknya dihindari. Ada baiknya orangtua juga tahu password yang digunakan anak untuk mengakses situs tertentu.

4. Bicarakan Risikonya
Anak-anak seharusnya juga memiliki pemahaman tentang bahaya terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar, entah layar gadget, televisi, atau komputer. Anak-anak yang paham bahwa terlalu banyak menonton TV itu tidak baik, akan lebih memiliki kontrol atas diri dan kebiasaannya.
Jelaskan juga bahwa games, film, dan gambar yang mengandung unsur kekerasan, bisa berdampak negatif. Bincangkan juga kemungkinan bahaya dari para predator di internet.

5. Lakukan Aktivitas Lain
Anak-anak seringkali tidak punya ide tentang kegiatan yang bisa dia lakukan saat tidak memegang gadget atau di depan layar. Nah, tugas orangtua adalah mendorong dan membangkitkan minat anak terhadap aktivitas lain selain bermain gadget.
Misalnya, ajak ia bergabung dengan klub olahraga, musik, atau bela diri. Di samping itu, akan menyenangkan bila orangtua mencari tahu tempat-tempat menarik yang bisa dikunjungi bersama anak-anak. Akan lebih menyenangkan bila Anda melibatkan teman-teman sebayanya dalam aktivitas ini.

Foto: telegraph.co.uk