Pengobatan Irasional Turunkan Daya Tahan Tubuh
Penelitian yang dilakukan Yayasan Orangtua Peduli (YOP) menunjukkan, anak-anak penderita infeksi virus seperti demam bisa sembuh sendiri tanpa perlu mengonsumsi obat-obatan, namun faktanya mereka tetap diberi obat-obatan (86,4%), begitu juga dengan penyakit lain seperti diare (74,1%). Selain berbahaya bagi kesehatan karena menggerogoti daya tahan tubuh, penggunaan obat yang tidak rasional dan berlebihan akan meningkatkan biaya layanan kesehatan.Pengobatan rasional menurut definisi WHO, pasien menerima obat sesuai dengan kebutuhan klinis mereka, dalam dosis yang tepat, untuk jangka waktu yang cukup (adekuat), dan pada biaya terendah bagi mereka dan komunitas mereka.TURUNKAN DAYA TAHAN TUBUH Salah satu dampak penggunaan obat irasional seperti antibiotik dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan. Hal yang harus diingat, antibiotik hanya dibutuhkan untuk pengobatan pada infeksi bakterial. Jadi, penyakit seperti masuk angin, demam, batuk, sakit tenggorokan, dan pilek yang disebabkan oleh virus tidak membutuhkan antibiotik. Begitu juga diare yang bisa diatasi dengan oralit/larutan gula-garam, sehingga yang dibutuhkan bukan obat untuk memampatkan, kecuali atas indikasi medis yang diberikan dokter.Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menurunkan daya tahan tubuh. Sebab, kuman penyebab penyakit menjadi semakin kuat atau imun terhadap antibiotik. Akibatnya, obat yang sama di kemudian hari tidak akan dapat mengatasi penyakit tersebut, tapi dibutuhkan obat yang lebih kuat. Selain itu, penggunaan antibiotik tidak tepat akan mengakibatkan tubuh tidak bekerja maksimal saat melawan penyakit. Sebab, ada antibiotik yang selalu melawan kuman. Bisa diibaratkan, orang yang sering berlatih bersama sparing partnernya, fisiknya akan lebih kuat dari orang yang tidak pernah bersparing partner. Akibatnya, tubuh mudah terserang penyakit. TIP AGAR TERHINDAR DARI PENGOBATAN IRASIONALIni adalah cara agar terhindar dari pengobatan irasional (tidak tepat):1. Bersikap kritis dan berani bertanya pada dokternya, obat apa saja yang diresepkan dan apa manfaatnya. Jika dokter memastikan tidak ada infeksi bakteri, tanyakan bagaimana cara untuk mengurangi gejala yang timbul. 2. Gunakan sendok takar yang dianjurkan, jangan menggantinya dengan sendok teh atau sendok makan yang ada di rumah.3. Perluas wawasan tentang dunia kesehatan, medis, dan obat-obatan. Ini membantu Bunda saat berkonsultasi dengan dokter. 4. Jangan sekali-kali menggunakan obat keras tanpa resep seperti antibiotik, antiradang, dan obat lainnya pada anak. 5. Jangan menggunakan resep yang lama untuk mengatasi penyakit anak yang baru, meski gejalanya terlihat sama. 6. Bila Bunda ragu memberikan obat kimiawi pada anak, coba berkonsultasi dengan dokter anak lainnya. FOTO :NakitaProduk Terkait: vidoran multivitamin