
Vitamin C merupakan nutrisi yang bertugas melawan radikal bebas dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sehingga kehadiran vitamin C dalam kehidupan sehari-hari sangatlah dibutuhkan. Tapi perlu diingat bahwa penggunaan vitamin C hanya sedikit, jadi konsumsi vitamin ini juga tidak perlu berlebihan.
Untuk orang dewasa, kebutuhan vitamin C hanya berkisar 75-100 mg per hari, dan dosis maksimum yang ditoleransi jika mendesak sekitar 500 mg. Sedangkan menurut Food and Nutrition Board dan National Academy of Sciences, anak usia 5 tahun membutuhkan vitamin C dengan dosis 45 mg per hari.
Mengasup vitamin C secara berlebih hanya membuat "sisa" vitamin yang tidak terpakai diproses oleh ginjal dan dibuang melalui air seni.
Lalu, bagaimana cara kita untuk bisa menyerapnya dengan optimal? Berikut beberapa di antaranya:
Secara oral
Cara utama untuk menyerap vitamin C adalah dengan mendapatkannya secara oral atau dimakan secara langsung. Buah dan sayuran yang merupakan sumber vitamin C antara lain jeruk, tomat, pepaya, stroberi, kale, jambu, dan buah beri-berian.
Menurut John D. Kirschmann dalam bukunya, Nutrition Almanac, vitamin C diserap melalui selaput lendir mulut, perut, dan bagian atas dari usus kecil. John juga menambahkan bahwa semakin besar dosis yang diasup, maka semakin kecil pula yang akan diserap. Misal, 80% tingkat penyerapan akan terjadi ketika vitamin C dikonsumsi di bawah 250mg, dan tingkat penyerapan hanya 50% saat vitamin C dikonsumsi di atas 250 mg hingga 2 gram. Vitamin C yang tidak diserap akan dikeluarkan bersama urin.
Konsumsi dalam bentuk cair
Tak hanya dalam bentuk padat, vitamin C juga bisa diserap dalam bentuk cairan. Bahkan cara ini bisa membuat sistem jaringan dan darah melakukan penyerapan terhadap vitamin C menjadi empat kali lebih cepat. Kelebihan lainnya, vitamin C dalam bentuk cair lebih bisa ditoleransi bagi orang-orang dengan perut sensitif.
Padukan dengan vitamin A dan E
Vitamin C, A, dan E bisa bekerja secara sinergis. Alhasil, mengonsumsi vitamin-vitamin tersebut secara bersamaan akan membuat efek yang dihasilkan menjadi jauh lebih optimal ketimbang ketika mengonsumsinya secara sendiri-sendiri atau terpisah.
Suplemen
Jika si kecil tidak suka makan buah-buahan dan sayuran yang mengandung vitamin C, Anda bisa menyiasatinya dengan memberikan suplemen untuk membantu meningkatkan pasokan kebutuhan vitamin C harian mereka.
Tapi perlu diingat, carilah suplemen yang pas dan cocok untuk usia anak Anda. Sehingga dosisnya sudah terukur sesuai dengan kebutuhan harian mereka.
FOTO: VITAMIN C.JPG – DLSHEALTHWORKS.COM