Dengan semakin banyaknya kedai kopi di pusat-pusat perbelanjaan dan tempat umum lainnya, minuman kopi memang semakin banyak peminatnya. Dengan aneka campuran dan topping yang menarik, siapa saja tentu tertarik untuk mencobanya. Kopi memang memiliki efek menyegarkan tubuh bagi orang dewasa, sehingga tubuh lebih relaks. Namun apakah anak juga merespon sama ketika diberikan kopi?
Kapan anak boleh minum kopi?
Ternyata respon anak-anak, terutama balita saat diberikan kopi tidak sama dengan orang dewasa. Bahkan sesendok kopi saja bisa membuatnya sakit kepala. Sebaiknya Bunda menunggu usianya paling tidak 6 tahun untuk membolehkan ia mencicipi kopi. Sedangkan idealnya usia 12 tahun, anak baru boleh minum kopi. Itupun yang encer, dan dalam batas yang wajar seperti sehari secangkir kecil saja. Jangan berikan espresso karena meskipun disajikan dalam cangkir kecil, kopi jenis ini adalah kopi pekat dengan konsentrasi tinggi.
Ingatlah bahwa kopi memiliki dua sisi, yaitu baik dan buruk. Salah satu sisi baiknya bisa membantu anak berkonsentrasi dan terhindar dari depresi, namun sisi buruknya jika terlalu banyak bisa menimbulkan berbagai masalah, termasuk masalah kesehatan. Jadi cara bijak untuk memberikannya adalah berikan di usia yang tepat.
Penting diketahui Bunda
Beberapa hal berikut ini perlu Bunda ketahui sebelum memberikan kopi pada anak:
- Memiliki kandungan kafein yang tinggi
Bagi orang dewasa, kafein seperti memberikan tenaga ekstra untuk beraktivitas kembali. Namun bagi anak balita justru menimbulkan masalah seperti sakit kepala, sakit perut, sering pipis, perubahan mood, serta gangguan tidur. - Minim kalori
Kopi memang kaya kafein namun minim kalori. Pemberian kopi bisa membuat nafsu makan anak menurun dan malas minum susu. Perlu diwaspadai jika anak lebih memilih kopi ketimbang minum susu, yoghurt, atau jus segarnya. - Mengganggu penyerapan zat besi
Fungsinya mirip dengan teh, sama-sama mengganggu penyerapan zat besi. Masalahnya, kebutuhan zat besi anak sangat tinggi untuk membantu pertumbuhan serta meregenerasi sel darah merah. Jika proses penyerapan zat besinya terganggu maka tumbuh kembangnya tidak akan optimal. - Merusak gigi
Minum minuman berkafein seperti teh dan kopi bisa meninggalkan noda hitam di gigi. Yang lebih parah lagi bagi balita, kopi bisa membuat gigi susunya mudah keropos. Padahal ia butuh pondasi yang kuat untuk persiapakan saat gigi susunya mulai tanggal.