Duh Anakku Doyan Hobi Jajan

Tak masalah anak jajan, asalkan dia memilih jajanan yang sehat.
Beberapa anak senang sekali jajan. Tiap ada tukang jualan lewat, langsung dipanggil. Kenapa ya anak doyan jajan? Mungkin saja itu terjadi lantaran situasi mengondisikannya seperti itu, semisal orangtua yang juga suka jajan atau bersifat konsumtif (membeli barang-barang secara berlebihan) sehingga menciptakan persepsi pada anak bahwa jajan boleh-boleh saja. Bisa juga lantaran pengaruh dari teman dan iklan di televisi. Tak kalah penting, keberadaan warung di dekat rumah.
Jajan tak selamanya dilarang, karena jajan pun memiliki sisi positif, seperti: mengasah kemampuan berkomunikasi, bersosialisasi, dan mengenal aneka rasa makanan. Tetapi kita juga perlu mengontrol aktivitas ini sebab banyak dampak negatif yang bakal muncul jika dibiarkan saja. Anak jadi keranjingan jajan dan tidak mau makan makanan di rumah, dapat mengundang penyakit, anak jadi sulit makan, bahkan bisa menciptakan pribadi yang konsumtif dan boros.
Nah, untuk menghindari dampak negatif akibat anak senang jajan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua, yaitu:

  • Dampingi kala anak jajan. Jangan biarkan anak hanya bersama teman-teman sebayanya apalagi sendiri, mengingat pengetahuan anak tentang keamanan pangan masih sangat terbatas.
     
  • Jelaskan jajanan apa yang boleh dan tak boleh dibeli. Supaya lebih dipahami oleh anak, tunjukkan makanan jajanan yang dimaksud. Jelaskan alasannya kenapa tak boleh, semisal akan membuatnya batuk, sakit perut, pusing, dan lainnya. "Adek, makanan yang warnanya mencolok seperti ini jangan dimakan ya, karena bisa membuat Adek batuk." Atau, "Kalau Adek mau jajan, lihat dulu makanan yang dibeli ditutup tidak. Kalau tidak, berarti sudah kena debu dan lalat. Nanti bisa membuatmu sakit perut."
     
  • Sesekali ajak anak ke dapur agar ia mengetahui gambaran seperti apa sih makanan sehat itu. Jelaskan, makanan sehat itu dinilai dari pengolahannya,sebelum masak cuci tangan dulu, semua bahan yang akan di masak di cuci, masaknya harus sampai matang, dan disajikan di piring atau wadah dan meja yang bersih, dan tertutup.
     
  • Sediakan camilan sehat di rumah. Sebaiknya dibuat sendiri agar terjamin kandungan gizi, kebersihan, dan keamanannya. Bila perlu libatkan si kecil dalam proses pembuatannya seperti menggulung, menaburi cokelat, memotong kue, dan lainnya. Anak pasti akan jauh lebih senang dengan camilan buatannya.
     
  • Batasi kebiasaan jajan. Buatlah aturan, kapan ia boleh jajan, berapa kali ia boleh jajan dalam sehari, atau buat perjanjian seperti jika ia sedang sakit maka ia tak boleh makan makanan jajanan.
     
  • Biasakan sarapan di rumah setiap hari. Mengabaikan sarapan membuat anak berperilaku jajan yang tak sehat apalagi rata-rata jajanan di sekolah kurang bergizi.
     
  • Usahakan untuk selalu membekalinya dengan makanan buatan sendiri yang lezat, bergizi dan bervariasi, sehingga anak- anak selalu diingatkan tentang jenis makanan yang sehat.
     
  • Dampingi anak menonton televisi. Berikan pengertian bahwa apa yang diiklankan di televisi tak selalu bermanfaat, sehingga tak perlu dibeli atau dicoba.
     
  • Jadilah contoh. Kita tidak bisa berharap anak akan jajan yang sehat apabila kita sendiri suka jajan sembarangan.