Sunat memiliki banyak manfaat. Di antaranya, menurut dr. Anwar Indrasyafrudin dari Rumah Sunatan Bintaro, mencegah infeksi kemih, kanker penis, kanker serviks dari pasangannya, mencegah infeksi menular seksual, mencegah HIV sampai 30 persen.
Saat ini, terdapat tiga macam prinsip sunat yang biasa dilakukan. Yaitu, sunat konvensional atau manual, sunat laser, dan klamp. Benarkah sunat laser menyebabkan impoten dan teknik klamp akan mengganggu kenikmatan seksual nantinya? Nah, cari tahu dulu perbedaan antara ketiganya:
1. Sunat Konvensional
Sunat ini menggunakan gunting, prosedurnya memakan waktu sekitar 30 – 40 menit, perdarahan yang terjadi pun lebih banyak. Setelah diperban, anak tidak boleh mandi selama beberapa waktu. “Namun, proses penyembuhan jauh lebih cepat dan lebih terjangkau.”
2. Sunat Laser
Tak seperti namanya, sunat ini menggunakan elemen besi yang diberi listrik sehingga menghasilkan panas. Waktunya lebih singkat, yaitu 15 – 30 menit dan tetap dijahit serta diperban. “Sunat laser tidak menyebabkan impoten karena yang dibuang kulitnya. Tapi, jika dilakukan tidak sesuai prosedur, bisa saja bagian kepala penis terpotong.”
3. Klamp
Jenisnya beragam, mulai dari smart klamp , alisklamp , dan tara klamp yang dibedakan berdasarkan bentuk penjepit. “Cara kerjanya sama, kepala penis di dalam tabung, kulupnya dijepit, lalu baru dibuang.”
Proses ini lebih singkat, yaitu sekitar 7 – 15 menit. Bila memilih prosedur ini, Anwar mengingatkan agar orangtua membuat proses anastesi lebih nyaman. “Jangan bilang mau disuntik, tapi diberikan obat biar tidak sakit.”
Oh ya, alat klamp akan menempel selama 4 – 6 hari tergantung ketebalan kulit penis. “Setelah dibuka klamp -nya, penis memang belum sembuh sempurna. Tapi, bentuknya jauh lebih rapi karena tidak dijahit atau diikat. Kalau dijahit pasti akan terbentuk jengger.”
Plus Minus Smart Klamp
Kelebihan:
1. Aman sebab kepala penis ada di dalam tabung.
2. Nyaman sebab bisa beraktivitas seperti biasa, mandi, bahkan berenang setelah prosedur sunat.
3. Secara estetik akan lebih rapi.
Kekurangan:
1. Selama alat masih terpasang, proses penyembuhan belum terjadi. "Proses penyembuhan baru berjalan setelah tabung dibuka. Proses adaptasi juga kadang terasa ngilu" urai Anwar.
2. Biaya jauh lebih mahal karena alatnya masih dibeli dari luar negeri.
FOTO: CARASUNAT.JPG – THE DAILYMAIL.CO.UK