Manfaat Tak Terduga Dongeng Sebelum Tidur

Tontonan di televisi sekarang ini sudah semakin ramai, gadget pun semakin murah harganya. Tak heran, anak-anak sekarang lebih tertarik dengan gadget dan televisi ketimbang buku bacaan. Buku-buku cerita yang Anda belikan untuk anak pun jadi teronggok di meja begitu saja. Untuk menumbuhkan minat baca anak sejak kecil, ada baiknya untuk sering-sering membacakan dongeng sebelum tidur. Manfaat membacakan dongeng ini ternyata banyak, lho.

Menguasai bahasa lebih cepat. Manfaat paling mendalam dari membaca dongeng sebelum tidur adalah penguasaan bahasa yang lebih cepat. Dalam studi National Institute of Child Health and Human Development dari Yale University di New Haven, CT, dan University of Texas di Austin, peneliti mendapati bahwa foto-foto elektronis dari otak anak yang jarang membaca terlihat aktivitas yang rendah dalam area proses verbal. Namun setelah peneliti menggunakan satu atau dua jam sehari selama delapan minggu untuk membacakan cerita pada anak-anak tersebut, dan melakukan latihan aksara pada mereka, aktivitas otak mereka mulai berubah seperti yang terlihat pada anak-anak yang rutin membaca.

Membangun ikatan dengan orangtua. Membaca akan menciptakan suasana yang nyaman antara orangtua dan anak. Kita akan dapat berbagi kisah, dan menanyakan pendapatnya mengenai cerita dongeng tersebut. Membacakan buku juga akan membuat anak tidur lebih cepat karena aktif berimajinasi dan berbagi cerita membuat mereka cukup lelah.

Menanamkan imajinasi. Stimulasi visual memang terjadi ketika anak menonton televisi, bermain game di tablet atau smartphone Anda. Namun anak-anak sulit mewujudkannya menjadi  imajinasi mereka kalau kita tidak membacakannya, atau sampai mereka bisa membaca sendiri. Jadi, kecuali kita membacakan dongeng untuk anak, kemampuan mereka untuk menggunakan imajinasi dan mampu memvisualisasikannya akan melemah.

Memahami pola dan memprediksi akibatnya. Dari cerita dalam dongeng, anak-anak akan belajar memprediksi apa yang akan terjadi berdasarkan pengetahuan mereka sebelumnya. Pelajaran dalam mengenali pola, memahami sekuens, dan memprediksi hasilnya, ternyata dapat membantu anak-anak dalam bidang lainnya, seperti matematika dan ilmu sains, juga musik dan menulis. Membaca cerita itu keras-keras juga akan meningkatkan kemampuan membacanya, demikian menurut Virginia Walter, PhD, Associate Professor di jurusan pascasarjana Studi Pendidikan dan Informasi di University of California, Los Angeles.

Mengurangi stres. "Anda dapat mengaitkan antara aktivitas membaca dengan kehangatan emosional dan rasa senang,” tutur Peter Gorski, MD, Kepala Komite Pendidikan Anak Usia Dini di American Academy of Pediatrics. Sebab ketika Anda membacakan kisah dari buku favorit anak, sambil berbaring memeluknya, anak akan merasa nyaman. Dengan sendirinya, hal itu akan menurunkan hormon kortisol (yang kerap disebut sebagai hormon penyebab stres) dan membantunya berkonsentrasi lebih baik.

FOTO: DONGENG.JPG – MOMJUNCTION.COM