Melatih Motorik Kasar dan Halus Melalui Gadget, Mungkinkah?

Banyak yang berpendapat bahwa penggunaan gadget dapat menghambat proses tumbuh kembang anak, terutama dalam melatih kemampuan motoriknya. Padahal, jika kita lebih cermat dan selektif, kita dapat memanfaatkan gadget sebagai media tambahan yang menstimulasi perkembangan kemampuan mereka.

Dua Jenis Kemampuan Motorik
Kualitas masa depan anak ditentukan oleh perkembangan dan pertumbuhan anak yang optimal. Masing-masing anak memang memiliki kemampuan dan kecerdasan motorik yang berbeda-beda. Ada anak yang memiliki kemampuan motorik halus lebih dominan sehingga anak tumbuh menjadi anak yang berbakat seni atau jago di bidang sains, ada pula anak yang memiliki kemampuan motorik kasar lebih dominan sehingga tak heran jika kelak kita meilihat dirinya menjadi seorang atlet.

Agar kedua kemampuan motorik ini berkembang secara optimal, si Kecil perlu lebih sering melakukan banyak aktivitas fisik. Salah satunya lewat bermain. Melalui bermain, saraf motorik kasar dan halus anak dapat saling berkoordinasi dan terstimulasi dengan baik. Kehadiran perangkat elektronik kecil atau gadget di antara anak-anak bisa dijadikan sebagai salah satu alat bantu alternatif sekaligus sarana yang tepat untuk bermain.

Latihan untuk Motorik Anak
Meski terlihat seru dan menyenangkan, aktivitas bermain dengan menggunakan gadget memiliki keterbatasan. Aktivitasnya cenderung monoton, karena dilakukan di lingkungan yang sudah terkondisikan dalam program. Rata-rata kegiatannya pun lebih memusatkan perkembangan motorik halus. Hal ini terlihat jelas karena gerakannya dominan hanya menggunakan otot-otot jari tangan dan mata, seperti menggeser benda, membaca, mencoret atau menulis pada layar. Fokus dan konsentrasi anak terpusat pada apa yang ada di layar saja.

Sedangkan untuk melatih kemampuan motorik kasar, anak perlu lebih aktif menggerakkan seluruh anggota tubuh untuk melatih otot-otot besarnya. Hal ini sepertinya agak lebih rumit dilakukan atau direalisasikan melalui gadget. Meski kini ada teknologi 3D, 4D, atau AR (augmented reality), kebutuhan anak untuk merasakan melalui seluruh panca indera secara langsung masih belum dapat terpenuhi. Jika anak hanya distimulasi saraf motorik halus saja, hal ini akan melemahkan kemampuan motorik kasarnya. Untuk menyiasatinya, selingi kegiatan bermain tanpa gadget dengan melakukan aktivitas fisik seru lainnya seperti mengajaknya berolahraga atau bepergian ke tempat-tempat hiburan keluarga misalnya taman bermain.

Ingatlah, bahwa gadget tetap hanya berfungsi sebagai alat bantu, bukan pengganti stimulus yang utama. Batasi penggunaannya dan damping si Kecil setiap saat. Yuk, kita latih motorik kasar dan halus si Kecil secara rutin, agar ia makin terampil, juga tidak kehilangan momen seru di masa kecilnya.