10 Cara Agar Anak Tidak Stres

Stres yang berkepanjangan dapat membahayakan kesehatan dan perkembangan mental anak. Stres tidak hanya dialami orang dewasa, tapi juga anak. Disiplin yang tidak konsisten, terlalu memanjakan, stimulasi yang berlebihan, dan pola asuh bernuansa ancaman dan kekerasan dapat membuat anak tertekan. Nah, stres yang berkepanjangan akan membahayakan kesehatan dan perkembangan mental anak, seperti menurunkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit dan infeksi, merusak sistem pencernaan, menghambat pertumbuhan, serta merusak emosi, perkembangan fisik dan sel-sel otak anak.
Tentunya, mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan? Nah, bagaimana caranya agar anak tidak mudah stres, berikut 10 kiatnya!

  1. Ajari anak menyelesaikan masalah
    Caranya dengan mengajarkan berpikir positif terhadap segala kendala yang dihadapinya. Pandu dan arahkan anak sampai ia menemukan jalan keluar yang baik, namun orangtua hanya sekadar membantu anak melihat pilihan solusi beserta konsekuensi masing-masing. Intinya, beri kepercayan pada anak menyelesaikan masalahnya sendiri sambil didorong untuk menghadapi masalah dengan cara pandang positif.
     
  2. Beri reward positif, hindari label negatif
    Hargai setiap usaha yang dilakukan anak dengan terus-menerus memberikan penguatan positif. Sebaliknya, hindari memberikan label/cap negatif/buruk karena hanya akan membuat anak tambah stres, selain juga membuatnya yakin bahwa dirinya memang seperti yang dilabelkan tersebut.
     
  3. Jalin komunikasi
    Beri kesempatan anak mengungkapkan perasaannya, mengutarakan masalah yang sedang dihadapi. Anak diajak bicara dari hati ke hati tentang berbagai masalah yang dihadapi serta mencari jalan keluar bersama.
     
  4. Beri perhatian, rasa aman dan nyaman
    Bersikaplah hangat, empati, dan respek, juga peka dan responsif terhadap kebutuhan anak. Sering-seringlah memeluk atau membelai anak. Dengan cara ini si kecil akan merasa aman dan nyaman.
     
  5. Ajarkan mengatur waktu
    Bantu anak mengatur waktunya sedemikian rupa sehingga ada saat untuk belajar, mengerjakan PR, nonton teve, main dengan teman, dan lainnya. Jadwal yang baik dan teratur membuat anak tak diburu-buru waktu yang mengakibatkannya capek dan stres.
     
  6. Dorong untuk selalu beraktivitas
    Semisal, berolahraga dan menekuni hobinya. Penelitian menunjukkan, dengan olahraga, hormon endorfin dilepaskan. Akibatnya, anak merasa lebih nyaman dan tenang. Menekuni hobi juga dapat dijadikan sarana relaksasi dan menghindari stres.
     
  7. Tumbuhkan rasa percaya diri
    Beri kepercayaan pada anak untuk melakukan apa yang bisa dia kerjakan sendiri. Yakinkan bahwa dia dapat melakukan sesuatu hal yang bermanfaat, tentunya dengan dorongan orangtua. Caranya, beri kesempatan anak untuk mandiri dan jangan dibantu terus dalam setiap hal.
     
  8. Jangan beri beban berlebih
    Jangan memaksa anak mencapai suatu target atau memintanya untuk selalu menjadi nomor satu dalam segala hal. Berikan stimulasi sesuai dengan tahapan perkembangannya.
     
  9. Latihan relaksasi
    Ajari anak teknik relaksasi (beristirahat) untuk menciptakan rasa relaks dan menghilangkan kecemasan yang mungkin dirasakan. Berikan saran-saran seperti, “tarik napas yang dalam”, “tarik dan regangkan otot-ototmu”, atau “membayangkan tempat-tempat yang disukai untuk dikunjungi.”
     
  10. Kenali karakter anak
    Agar bisa menerapkan pola asuh yang tepat, kenali karakter anak. Ada anak yang sensitif dan cepat tersinggung, tapi ada pula anak yang memiliki karakter keras. Untuk kedua macam tipe tersebut tentu dibutuhkan kiat mengasuh yang berbeda. Terima anak apa adanya, karena setiap anak punya kemampuan berbeda, punya keunikan yang berbeda dari anak yang lain.

Foto: Nakita