Saatnya berhenti mengidentikkan anak yang gemuk sebagai anak sehat dan lucu. Pasalnya, bisa jadi kegemukan anak ini masuk dalam kategori obesitas.
Pasalnya, anak yang memiliki berat badan berlebih berisiko memiliki bentuk tubuh yang sama ketika ia beranjak dewasa. Kondisi ini juga bisa memicu penyakit serius seperti diabetes tipe 2 dan jantung.
Jadi, mari cegah potensi obesitas pada anak dengan cara berikut:
1. Tahu saatnya memberi batasan
"Jika Anda mulai khawatir terhadap berat badan anak, buatlah proyek sehat bersama-sama. Jangan malah membiarkannya dengan anggapan ketika ia beranjak besar kondisi itu akan berubah," kata Emily Ets-Hokin, asisten profesor klinis psikiatri diUniversity of Buffalo School of Medicine.
Orangtua harus tegas dan konsisten saat memberi batasan, bukannya bersekutu dengan anak untuk mengonsumsi makanan favoritnya terus menerus. Harus diingat lagi, anak yang gemuk belum tentu sehat.
2. Jadilah role model bagi anak
Berdasarkan survei yang dilakukan Robert Pretlow, MD, penulis Overweight: What Kids Say, obesitas pada anak dapat dihentikan 70 persen ketika orangtua menerapkan contoh yang baik pada anak.
"Sejak kecil, anak-anak mengikuti sikap orangtua mereka mengenai makanan dan pola makan," tambah Pretlow lagi.
3. Jangan takut terlambat
Tidak ada kata terlambat untuk hidup sehat. Mulailah hari ini dengan melakukan hal kecil. Misalnya, tidak lagi mengonsumsi junk food dan isilah kulkas Anda dengan makanan sehat. Bila di rumah selalu disediakan makanan yang sehat, perlahan anak akan terbiasa mengonsumsinya. Tapi, jangan malas juga membuat variasi agar makanan sehat Anda lebih menarik.
4. Jangan mengkritik berat badan anak dan apa yang dimakannya
Mengkritik kelebihan berat badan anak adalah hal paling buruk yang dilakukan orangtua. Terlebih, jika kritik tak dilakukan bersamaan dengan upaya pencegahan. Saat dikritik, kalimat yang diucapkan pada anak akan menetap pada pikirannya dan ia akan melabeli dirinya sendiri sebagai anak yang kelebihan berat badan.
Jangan kira hal ini akan membuatnya termotivasi mengurangi berat badan, karena besar kemungkinan ini justru membuat anak terlena dalam label yang dikenakan padanya.
5. Jangan membuat anak takut untuk makan
"Menerapkan pola makan yang sehat bukan berarti melarang anak agar tidak makan kue di acara ulang tahun," ujar Eileen Stone, psikologi Sanford Health in Fargo, AS. Anak harus diberi tahu mana makanan yang sehat dan tidak, termasuk porsi yang diperbolehkan.
Anda juga perlu membiasakan makan bersama dalam satu meja. Seperti yang disarankan James Mitchell, MD. "Penelitian menunjukkan, ketika Anda makan bersama anak, ia cenderung makan lebih lambat dan memilih makan makanan yang sehat," ujar psikiatris dan ahli gangguan makan Sanford Health in Fargo, AS ini.
6. Ajak olahraga dengan menyenangkan
Tapi, jangan sembarang mengajak anak olahraga bila Anda tak tahu apa olahraga yang cocok untuk anak. Akan sulit pula mengajaknya olahraga bila Anda tak ikut terlibat dalam aktivitas itu.
Agar terasa menyenangkan, jadikan olahraga sebagai aktivitas fisik alami dalam kehidupan anak. Akan lebih baik jika Anda mengajak anak berolahraga dengan cara spontan. Misalnya berjalan di sekitar komplek rumah atau mengunjungi lokasi wisata yang mengharuskan kita berjalan dari tempat parkir ke lokasi tujuan. Sebagai contoh adalah kebun teh, danau, ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk, taman bunga, dan lainnya.
7. Pastikan anak Anda cukup tidur
Ternyata, tidur yang cukup terbukti dapat membantu mengatasi berat badan anak dan menjauhkannya dari berbagai penyakit. Berikut ini jam tidur yang dibutuhkan anak sesuai usianya menurut National Sleep Foundation:
- Anak Usia 1 – 3 tahun membutuhkan waktu tidur sekitar 14 jam per hari
- Anak Usia 5 – 1 tahun membutuhkan waktu tidur sekitar 10 – 11 jam per hari
- Anak Usia 12 – 18 tahun membutuhkan waktu tidur sekitar 8,5 jam per hari
Foto: redwoods.edu