Terapkan Pola Makan 3J untuk Anak

Dari hasil penelitian yang dilakukan Baylor College of Medicine dan diterbitkan di jurnal Genome Biology, disimpulkan bahwa jika kita ingin si kecil mudah mengonsumsi makanan tertentu seperti sayur dan ikan, maka ibu harus melakukan hal yang sama selama hamil atau setidaknya di masa menyusui.

Penemuan dari penelitian tersebut tentunya semakin mempertegas bahwa asupan gizi dari makanan selama masa kehamilan merupakan hal yang penting, baik untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ janin termasuk fungsi organoleptik atau selera terhadap jenis makanan yang dikonsumsi ibunya.

Oleh karena itu pola makan yang baik bisa dimulai sejak ibu hamil atau menyusui. Contohnya adalah pola makan gizi seimbang yang disebut “3J”, yaitu seimbang jenis, jumlah, dan jadwalnya:

• Jenis: Konsumsi berbagai jenis bahan makanan sehingga asupan zat gizi dari makanan dapat saling melengkapi. Karena, makanan yang berbeda-beda tentu memberikan lebih banyak variasi gizi.

• Jumlah: Selain jenisnya, komposisi makanan juga harus diperhatikan setiap kali makan. Komposisi makanan perlu disesuaikan dengan piramida makanan, yakni: karbohidrat 50-60%; protein 15-20%; dan lemak 25-30%.

• Jadwal: Tidak ada jadwal makan yang kurang penting dibandingkan dengan waktu makan lainnya. Jadwal makan harus teratur dari makan pagi, selingan pagi, makan siang, selingan siang, makan malam, serta selingan malam.

Sejak masih dalam kandungan atau masa menyusui, kenalkan anak pada makanan-makanan yang bermanfaat. Lanjutkan terus kebiasaan baik tersebut saat anak mulai tumbuh dan berkembang. Berikut tahapannya:

• Bayi 0-6 bulan
Di usia ini bayi masih minum ASI eksklusif. Berikan sesuai permintaan, waktunya kira-kira 2-3 jam sekali atau sesuaikan dengan kebutuhan bayi. Jadi, setiap kali bayi menangis karena lapar/haus, segera susui si kecil. Peran ibu sangat dominan di sini. Supaya ASI-nya lancar, konsumsi makanan bernutrisi lengkap dan seimbang, selain juga istirahat cukup dan berpikir positif.

• Bayi 6-12 bulan
Bayi mulai diberikan makanan pendamping ASI dengan jenis, konsistensi, dan jumlah bertahap, serta jadwal seperti pola makan orang dewasa. Usia 6-8 bulan berikan bubur bayi dan nasi tim saring. Selanjutnya usia 8-18 bulan kenalkan pada makanan rumah, dimulai dengan yang lunak.

• Batita
Usia 18-36 bulan anak bisa dikenalkan pada variasi makanan yang lebih beragam. Ajarkan juga untuk “makan sendiri” dengan mendudukkannya di kursi makan (high chair), biarkan ia makan sendiri meski masih berantakan. Rasa asam yang didapat dari buah jeruk atau yoghurt mulai bisa dikenalkan setelah anak lewat satu tahun.

• Balita
Di usia ini harusnya keterampilan makan sendiri sudah semakin baik meski masih berantakan. Biasakan mengolah makanan yang memenuhi standar gizi seimbang dengan pilihan menu yang bervariasi sehingga anak tidak cepat bosan. Jadikan konsumsi, sayur, buah, dan susu sebagai makanan “wajib” bagi keluarga sehingga anak merasa bahwa ayah, ibu, kakak, atau adiknya juga mengonsumsi makanan yang sama.

FOTO: TELEGRAPH.CO.UK