Sangga Leher dan Punggung Saat Menggendong Bayi Baru Lahir
Setiap bayi senang digendong, terutama oleh ayah atau ibunya. Lewat gendongan, ia tak cuma merasa sentuhan kasih orangtuanya, tapi juga memperoleh rasa aman dan nyaman. Hanya saja, tak setiap ayah-ibu "berani" menggendong si kecil. Apalagi jika ia baru lahir. Sampai-sampai, percaya atau tidak, sejumlah RS Bersalin memberikan kursus kilat tentang teknik menggendong bayi, khususnya untuk para ibu baru. Kekhawatiran itu amat wajar mengingat tubuh bayi yang masih ringkih. Mereka juga takut, salah-salah menggendong, kaki bayi bisa berbentuk X atau O. Padahal, ketakutan-ketakutan itu tak beralasan! Tak ada hubungannya antara posisi menggendong dengan bentuk kaki anak. Kelainan bentuk kaki sudah didapat sejak lahir. Jadi, bukan karena salah gendong. Tiga PerkembanganMeski mungkin awalnya gugup, seorang ibu baru secara naluriah akan tahu, bagaimana cara meng-handle bayi. Secara otomatis, si ibu pasti dengan lembut akan memegang belakang leher dan menyangga punggung bayinya dengan kedua tangannya.Sebetulnya, yang penting adalah sebelum menggendong si kecil dengan posisi tertentu, lihat dulu perkembangannya. Ada tiga perkembangan yang harus diamati, yakni perkembangan kepala, punggung, dan kekuatan kaki. Bayi baru lahir hingga kurang lebih usia tiga bulan, belum punya keseimbangan yang baik. Sebab, kekuatan leher, punggung, dan kakinya belum menyangga dengan baik tubuhnya. Nah, untuk masa-masa ini, yang perlu diperhatikan saat menggendongnya adalah menyangga ketiga bagian tadi, terutama leher dan punggung. Setelah tiga bulan, umumnya leher bayi sudah kuat. Ini ditandai dengan tegaknya leher. Begitu pula bagian punggungnya, sudah kuat menyangga tubuhnya, sehingga bayi siap digendong dengan posisi yang lain. Kendati demikian, usia bayi tak selalu bisa jadi patokan. Soalnya, perkembangan bayi berbeda-beda. Tak setiap bayi usia tiga bulan, misalnya, sudah dapat menegakkan lehernya dengan baik. Jadi, meski usianya sudah tiga bulan, jika lehernya belum dapat tegak dengan baik, sebaiknya jangan dipaksakan digendong dengan posisi lain. Jika dipaksakan, kemungkinan bisa bikin cedera.Nah, sekarang ayah dan ibu tak perlu takut lagi untuk menggendong si kecil. Asal lehernya sudah tegak dan punggungnya sudah kuat menyangga tubuhnya, maka posisi gendong apa pun aman-aman saja. Baik gendong di depan, belakang, maupun samping. FOTO : Nakita