Trik Agar Kakak Adik Kompak

Perasaan senang karena akan memiliki bayi lagi belum tentu dirasakan kakaknya, lho. Apalagi kalau ia masih balita yang belum memahami benar artinya memiliki adik. Bisa-bisa ia menjadi cemburu dan menganggap adiknya saingan berat untuk mendapatkan perhatian Ayah dan Bundanya. Agar anak-anak kompak, persiapkan sang kakak sejak dini untuk menerima kehadiran adiknya. 

Libatkan ia dalam persiapan menyambut adiknya
Saat semua orang sibuk menyiapkan kebutuhan adiknya, ia sudah merasa dikucilkan. Agar ia tak merasa tersisihkan, libatkan ia dalam aktivitas penyambutan bakal adik. Misalnya dengan cara meminta pendapatnya tentang warna cat kamar atau memilihkan baju calon adiknya. 

Beritahu setiap perkembangan janin 
Jika anak bersedia, ajak ia menemani ketika kontrol kehamilan. Saat di USG, katakan kalau itu bakal adiknya. Ia pasti antusias sekali. Sesekali biarkan tangannya menyentuh perut Bunda agar bisa merasakan tendangan kecil bakal adiknya. Beritahu juga meskipun masih di dalam perut, kakak bisa berbicara dengannya. Dengan begitu terjalin hubungan antara kakak dengan calon adiknya. 

Ceritakan apa yang terjadi ketika adiknya lahir
Dalam suasana santai, jelaskan kalau suatu saat adik yang ada di perut Bunda akan lahir. Katakan padanya kalau kehadiran adiknya tidak mengubah kasih sayang Bunda kepadanya. Justru Ayah Bunda membutuhkan ia untuk membantu menjaga adiknya. 
  
Libatkan ia dalam merawat bayi
Melibatkan kakak dalam merawat adiknya membuat ia merasa bertanggungjawab akan adiknya. Libatkan ia dalam banyak hal kecil misalnya membantu mengambilkan tisu saat adik gumoh atau menemaninya sebentar saat Bunda ke kamar kecil. 

Hindari pemicu rasa cemburu, seperti:
•    Membanding-bandingkan kakak dan adik. 
•    Perlakuan yang berbeda, misalnya permintaan adik selalu dipenuhi ketimbang sang kakak. 
•    Bersikap berat sebelah seperti membela adik terus padahal adiknya yang salah. Alasan seperti," Adik kan, masih kecil," tidak bisa dibenarkan.